“6 BUKU, LUMAYAN”

Posted by: Nur Ali Muchtar on: July 3, 2009

• In: Uncategorized
• Leave a Comment

Teman, da papa ya jika daku sedikit bercerita. Sekedar mengeluarkan unek-unek di kepala. Biar sumbatan-sumbatan yang menyumpal kepalaku ini bisa sedikit longgar. Ga dibaca juga ga papa. Tapi daku sedih. Ngancem.

Seperti biasa, daku ingin memulai dengan mengabarkan kepada sohib-sohibku tercinta tentang kondisi pemahatan kata-kata ini. Malam ini hatiku lagi teduh, lagi asyik pikiran, udah tilawah sekitar 6 lembar, jadi kuputuskan untuk mengetik sambil mendengarkan dendangan suara dari Ahmad Saud. Aih-aih, usianya boleh kecil, tapi suaranya, masya ALLAH, mampu meluluhkan hatiku ini.  Karena besok sabtu, berarti libur kuliah. Udah makan juga bareng-bareng. Ber-empat ma penghuni-penghuni BTA. Tapi tambah satu, tamu sebrang, Firdus yang kebetulan mampir. Mas Mawan, sang manajer BTA sedang kerja rodi malam ini ngerjain laporan keuangan. Padahal jam dinding di tembok sana sudah menunjuk angka para kaum dedemit muncul, pukul 23.30. Ada sedikit gangguan sebenarnya, muridku di BTA yang dapet di Sastra FIB UI curhat lewat sms, katanya, rumahnya lagi kacau balau sekarang. Karena udah cukup lama ga ketemuan. Jadi, sedikit kuladeni. Karena takut kenapa-napa hatiku ini. Baku baca basmallah berkali-kali dan selalu daku inget ALLAH tentunya, agar diluruskan niat. Ada lagi ganggang yang lain. Suara kipas yang udah tua renta, bunyinya kaya mobil yang tiba-tiba ngerem mendadak. Ada pula bunyi frizer yang persis berjarak sekitar 2 meter dari telingaku.

Begini kawan, perburuanku hari Rabu kemarin ternyata tidak berjalan mulus. Banyak penerbit-penerbit yang ga buka stand di sana, di pameran buku. Padahal buku-buku yang kucari merekalah-merekalah yang menerbitkan. Diantaranya: zikrul hakim, media qalbu, trans media, setia kawan, anand khrisna global cooperation, one eart media. Alhasil daku tidak mendapatkan beberapa buku yang daku incar. Nyatanya daku hanya dapetin enam buah buku. Ini dia:

1. 1. Catatan Sang Penggoda Indonesia by Prie GS
2. 2. Jalan Cinta Para Pejuang by Salim A Fillah
3. 3. Drunken Monster by Pidi Baiq
4. 4. Kalo Mau Bahagia, Jangan Jadi Politisi by Arvan Pradiansyah
5. 5. From Zero to Hero by Solikhin Abu Izzuddin
6. 6. Muhammad Rasul Zaman Kita by Tariq Ramadhan

Sisanya ada sekitar 10an buku yang belom kebeli. Tapi tadi, ketika sedang ngetik-ngetik –dengan bantuan mbah google- di MII nama pemred sabili, Ferry Nurdi. Yang sebenarnya tujuannya adalah dalam rangka mencari pengganti pak Terry Mart. Daku menemukan gelagat harum bau buku bagus. Judulnya The Secret of Muslim karya bang Ferry Nurdi tadi. Jadi ada niat berontak untuk kembali lagi ke pameran buku yang akan ditutup tanggal 5 Juli ini. Tapi daku pasrah dalam hal ini. menyerahkan semuanya kepada ALLAH. Tentang apakah daku akan pergi ke sana lagi atau tidak. Semuanya tergantung tanggal 5 Juli lusa. Ya ALLAH, berilah daku yang terbaik.

Teman pasti bosan kalo baca tulisan terlalu panjang. Apalagi, dalam hal ini, ukiran kata-kata daku masih belum seindah ukiran-ukiran kata Anis Matta dalam buku-bukunya. Atau belum segaring dan segurih lukisan-lukisan kata dari Arvan Pradiansyah. Atau juga belum semerdu lesatan kata-kata dari Khalil Gibran di dalam buku-bukunya. Namun demikian, daku tetap bergembira. Bahwa daku, sebagai pemula, memiliki gairah yang cukup luar bisa untuk menulis. Dan karna daku juga sudah punya obat untuk mengatasi rasa bosanku dalam menulis. Tinggal baca salah satu dari tetraloginya bang Ikal (Andrea Hirata). Cukup 5 lembar. Biasanya hasrat untuk menulispun kembali kian meluap-luap.

Ala kuli hal. Tuk teman-temanku yang udah ngebaca. Thx ya teman. Semoga buku-buku yang kita baca mampu merubah hidup kita menjadi lebih baik dan tentunya agar bisa memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada makhluk-makhluk ALLAH yang lain. Amin. Was