Nur Ali Muchtar

“PERJUANGAN HIDUP DAN MATI”

Posted on: August 26, 2009

Besok, perjuangan hidup dan mati, setidaknya bagiku teman. Ada apakah gerangan? Teman kan tau, karna acara seminar kita itu seminar akbar. Tentunya kita ingin agar para pengkhotbahnya itu juga orang-orang yang setidaknya mendapatkan sertifikat seperti itu juga: AKBAR, BESAR, TENAR. Setelah searching-searching di mbah google, tanya sana sini, suro berhari-hari, merenung berjam-jam. Akhirnya daku, mbah google, dan teman-teman sekomplotan mencapai sebuah titik final keputusan. Bulat sudah tekad kita. Adapun gencatan senjata itu membuahkan hasil manis sebagai berikut:

  1. Tema: “Peranan Ilmuwan Muslim Dalam Membangun Peradaban Abad 21”
  2. Pengkhotbah: Ada tiga manusia

–          Dr. Warsito (Tetua MITI itu, Dosen pascasarjana UI juga)

–          Dr. Nurul Taufiqu Rochman (Tetua Masyarakat Nanoteknologi Indonesia)

–          Prof. Dr. Komarudin Hidayat (Rektor UIN Jakarta)

3.  Waktu seminar: 31 Juli 2009, mulai dipukul jm08.00 hingga matahari diatas kepala

4.  Pj seminar: Nur Ali Muchtar dan Erna Fristia

5.  De el el

Nah, dari ketiga pengkhotbah itu, dua orang telah mengatakan kesepakatannya dengan teken kontrak seadanya. Tinggal satu. Dan inilah sumber kegelisahanku selama berhari-hari. Sampai-sampai tak bisa tidur, lupa makan, lupa gosok gigi, lupa minum susu juga. Ga ding.

Apa sih teman masalahnya? Ituloh teman. Pengkhotbah kita yang ketiga itu. Prof. Dr. Komarudin Hidayat itu. Kita masih harus menunggu dekrit beliau bersama timnya untuk mengesahkan surat kerja sama dengan kita. Besoklah semuanya dipertaruhkan. Atas nama reputasi, harga diri dan harkat kemanusiaan kita. Tentulah kita tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi.

Sebenarnya, daku tak perlu berkecil hati, mengurut dada, dan sedikit minder karna hal itu. Daku sudah berusaha sekuat tenaga mulai minggu kemarin untuk mendapatkan beliau. Tapi apa hendak dikata. Nasib belum mau meminang kita secepatnya.

“Hari selasa baru akan kami PUTUSKAN. Jika kami tidak bersedia. Mohon-mohon maaf saja”. Dramatis teman menunggu hari esok.

Oleh karena itu, marilah kita sama-sama berdoa bermunajat kepada ALLAH agar jawaban yang diberikan besok bisa menyegarkan gairah kita kembali. Di tengah semakin gersangnya semangat dan motivasi. Agaknya, kejadian besok teramatlah penting. Semoga ia bisa membangunkan kembali ruh-ruh baru dalam jiwa kita. Agar kita tetap bisa mengusung bendera dakwah ini dengan gelora keoptimisan. Agar kita semua semakin semangat belajar. Tak ayal, keputusan besok akan berdampak juga bagi kesehatanku.

Mudah-mudahan baik apa adanya.

Amin

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Total Kunjungan:

  • 661,491 hits

Follow me on Twitter

Yang Lagi OL

PageRank

Kenal Lebih Dekat di:

%d bloggers like this: