Harus Jadi Pria Optimis
Posted October 27, 2009
on:maka seorang pemuda membangun lagi komitmennya yang lain yaitu bahwa ia harus jadi pria yang optimis dan selalu berpikiran positif.
mulai sekarang, ia harus menyahkan semua kegalauan, rasa pesimisme serta segala unek-unek negatif yang telah demikian mendarah daginnya dalam diri. komitmen harus terbangun mulai hari ini juga
biarlah pagi ini alam yang menjadi saksi bisu akan tekad seorang pemuda bau kencur untuk bisa menang atas kehidupannya. hari ini dia harus lebih baik lagi. ia harus mampu mengenyahkan segala pikiran negatif yang selalu menggerayaninya setiap saat. jadi ia akan selalu memualai dari hal-hal yang paling kecil dalam dirinya. ia akan mengganti segala saluran negatif yang setiap saat bisa mencantol dalam pikirannya. karena ia yakin bahwa pikiran negetif, jika dipelihara terus menerus, ibarat pohon yang selalu diberi pupuk, ia akan tumbuh demikian subur dan lebatnya dalam taman pikiran ini. makanya, ia harus mulai membuat komitmen dimulai dari memutuskan segala lintasan pikiran yang negatif yang sempat mampir ke dalam benaknya. meskipun ia tahu bahwa itu bukanlah persoalan mudah layaknya membalik telapak tangan. apalagi jika kebiasaan memupuk pikiran negatif ini sudah demikian akutnya. melihat orang lain bawaannya jeles. mendengan siulan orang di samping rasanya ingin menampar saja. melihat senyum di wajah orang yang membencinya rasanya ingin sekali menonjoknya hingga mencelat ke angkasa. tentulah itu semua bukan pekerjaan mudah. maka meminjam istilah Anis Matta, pekerjaan itu adalah pekerjaan para pahlwan. maka ia memutuskan untuk menjadi pahlawan itu.
pagi ini, ditemani percikan sinar mentari di ufuk timur sana, di ketinggian tak terkira, saat sinarnya memeluk embun-embun di muka bumi ini, seorang pemuda telah membuat komitmen yang lain dalam hidupnya. ia harus berubah. ia harus menjadi orang yang paling positf thinking. ia tak boleh melempem dengan gempuran ombak kehidupan.
maka, pemuda ini ingin berpuisi:
ditemani guyuran mentari
ia mulai merentangkan tangannya
dihirupnya embun yang bercampur sinar itu dalam-dalam
ia pejamkan mata
sejenak tetesan hujan keluar dari mata coklatnya yang meradang
ah ternyata itu adalah air mata
air mata yang turun dari hasrat menggebu untuk melampaui kehidupan
air mata yang selalu merindu akan kemuliaan
air mata yang selalu menyingkap keinginannya yang demikian besar untuk menaklukkan dirinya sendiri
maka kulihat pemuda itu demikia kerasnya mendidik dirinya
namun ia selalu mengingat bahwa rasul mengajarkannya untuk bergaul dengan dengan orang lain secara baik
maka, untukmu wahai sahabat, sang pencinta kehidupan
terus berjuang
teruslah melaju untuk menggerus sekat-sekat ketakutan
teruslah melebarkan sayap-sayap optimismu hingga ia mampun menjangkau langit 7 sana
October 28, 2009 at 4:50 am
ok d ka aL….!!!!