Musim Berbunga dan Berbuah

Posted by: Nur Ali Muchtar on: October 28, 2009

• In: Asyik-asyikan
• Leave a Comment

ah kawan, musim berbunga dan berbuah telah datang. sekarang ini mirip-mirip dengan musim semi. lihatlah keluar, tengoklah ke sana, ke perkebunan yang ada di sekelilingmu, ke setiap pohon yang kau jumpai.

bukankah kebanyakan dari mereka sedang mekar berbunga?

bukankah kebanyakan dari mereka sedang berbuah?

bukankah kebanyakan dari mereka telah terbebas dari tidur panjangnya (dormansi)?

di kebun belakang BTA LA tempatku menetap ini, pohon-pohon segang mengumbar segala daya tariknya. mereka berbunga, mereka berbuah, mereka menghijau, mereka tegak menyongsong langit tuk menggampai sinat mentari, mereka demikian khusyu bekerja sesuai tabiat alamnya, mereka layaknya tuan puteri atau tuan raja yang terkena kutukan menjadi patung.

indah, idah tak terperi pesonanya. lihatlah itu semua: pohon mangga sedang berbuah, pohon pisang sedang berbuah, pohon rambutan sedang berbuah, pohon sirsak sedang berbuah, pohon jambu air dan biji sedang berbuah, pohon palem raja tegak menjulang dengan menggendong buah di ketiaknya, pohon cemara norflok menghijau dengan munajat doanya, bungan bougenfil temaram dengan cahayanya, rumput-rumput bergoyang saat dihempas sang angin, pohon singkong sedang berbuah (bener tak), pohon pepaya berbuah. itu semua ada di kebun belakang BTA.

maafkanlah tulisan ini kawan. bukan untuk berjualan aneka jenis buah. tapi untuk sejenak berbagi tentang keindahan alam yang bisa dirasa. bahwa ternyata kawan, kita bisa mendapatkan keindahan, kedamaian, kesenangan, hanya dengan menyaksikan alam yang sedang sedang menyongsong hari

biarlah puisi ini mengalir sendiri:

percikan sinar membasuh seluruh permukaan bumi

tak terkecuali dengan poho-pohon yang berdiri mematung di sini

demikian khusyu ia bermunajat

merangkai kehidupan alam penuh mengagumkan

siapakah lagi orangnya yang tak mendapat inspirasi?

siapakah lagi orangnya yang tak mau menikmati keindahan ini?

siapakah lagi orangnya yang seenak udelnya merusak pohonku?

siapakah lagi orangnya yang menyayangi pohon sepenuh hati?

maafkanlah hati teman