Ulama Yang Ketawa Dengan Buku Pertamanya

Posted by: Nur Ali Muchtar on: March 22, 2010

• In: Menulis
• 17 Comments

gan, ane jadi inget dengan cerita seorang ulama yang mentertawakan buku pertamanya. bukan, bukan karena menghina atawa mencemooh hasil karyanya itu. tapi lebih karena bangga dengan jerih payahnya itu

cerita singkatnya begini: ulama ini udah nulis buku banyak sekali. hingga suatu saat, ia ingin melihat dan membaca buku-buku awal yang pernah ia tulis. dan, betapa sumringahnya ia tatkala membaca karya-karya awalnya itu. ulama itu tak tahan untuk tertawa dan tersenyum membacanya. ia tertawa karena menyadari bahwa betapa buruknya hasil karya pertamanya itu. ia baru menyadari bahwa betapa jelek hasil karya awalnya itu. tapi sejenak ia merenungi akan satu hal: “saya tidak akan menghasilkan karya-karya yang bagus seperti sekarang ini seandainya saya tidak berani untuk membuat karya-karya awal saya (buku pertama)”.

nah kawan, yuk ambil hikmah dari cerita ulama di atas. jangan takut untuk memulai membuat karya pertama kita. khususnya tulisan-tulisan di blog kita ini. biarlah orang lain mentertawakan tulisan-tulisan kita. tapi kalo kita tetap konsisten untuk menulis, percayalah bahwa lambat-laun, orang yang menertawakan tulisan kita itu tidak akan kembali menertawakan kita. karena ane meyakini akan satu hal: semakin lama dan semakin sering kita menulis, semakin baik kualitas tulisan kita. pasti akan ada suatu perubahan ke arah yang lebih baik kalo kita terus menulis dan menulis. so, jangan pernah takut dengan ejekan dan cemoohan orang lain. toh kebanyakan yang ngeblog juga sedang belajar menjadi penulis yang baik.

pesen terakhir yang ingin ane sampaikan adalah pesen dari pak Budi Rahardjo: jika blog kita ingin rame dengan pengunjung (ini mengindikasikan bahwa blog kita bermanfaat untuk mereka), menulislah dengan HATI.
camkan dalem-dalem ya teman