Nur Ali Muchtar

Apa Jadinya Jika KONI Daerah Dipimpin Oleh Pejabat Publik?

Posted on: August 7, 2010

Saya kaget ketika mengetaui bahwa dari total 33 KONI daerah yang tersebar di seluruh Indonesia, hanya 12 yang tidak dipimpin oleh pejabat kepala maupun ketua DPRD. Termasuk di Jakarta tempat saya tinggal ini. Ketua Umum KONI-nya adalah seorang Gubernur. Saya cuma bingung aja, apakah pak gubernur masih kurang pekerjaan sehingga masih harus mengurusi masalah olahraga? Apakah kemacetan Jakarta ini tidak membuat pusing tujuh keliling sehingga masih pula mengurusi masalah olahraga?

Yang tidak kalah sensasinya juga terjadi pada kubu Menpora. Semua dari kita mengetahui bahwa menteri olahraga kita adalah orang yang terlahir dari basic politik alias seorang politisi. Apa jadinya ya kondisi keolahragaan nasional kita? Apa yang sudah dilakukan dan prestasi apa yang sudah diberikan? Jujur, dari keseluruhan performance Menpora di televisi, saya lebih banyak melihat beliau mengurusi masalah politik ketimbang masalah olahraga. Saya hanya baru satu kali melihat beliau berbicara masalah olahraga saat menjadi komentator piala dunia 2010 kemarin. Itu saja satu kali. Saya juga tidak tahu apakah beliau adalah orang yang benar-benar mencintai olahraga dari hati nurani dan berniat untuk memajukan prestasi olahraga nasional secara keseluruhan.

Bagaimana jika kita membandingkan Menpora periode sebelumnya dengan periode sekarang ini? Kalo periode sebelumnya, saya masih sering melihat menpora aktif memberikan dukungan kepada para atlet yang bertanding. Beliau tidak sungkan-sungkan untuk datang ke tempat para atlet berlaga. Banyak juga muncul di televisi berkomentar masalah olahraga. Dan kalo kita lihat, beliau saja yang seolah-olah sudah berusaha mati-matian memajukan olahraga nasional, tapi prestasi olahraga kita tak kunjung membaik. Apalagi jika olahraga kita tidak tiperhatikan dengan serius oleh pihak yang paling bertanggung jawab? Saudara-saudara bisa lihat sendiri hasilnya!! Ya seperti sekarang ini. Gimana?

Kembali ke masalah KONI. Menurut saya, akan sangat rawan sekali jika KONI di tiap-tiap daerah dipimpin oleh pejabat publik. Apa rawannya? KORUPSI. Saudara lihat itu: KORUPSI. Satu hal yang paling membuat rakyat Indonesia ini sengsara. Belum lagi masalah keseriusan memangku amanah. Kita lihat, bukankah para pejabat publik itu memiliki pekerjaan yang bisa dibilang tidak sedikit dan mudah. Sebagian dari mereka adalah gubernur, wakil gubernur, bupati, kepala dinas, ketua DPRD, dan lain-lainnya yang tidak ada sangkut pautnya dengan olahraga. Bayangkan jika mereka harus mengurusi juga masalah olahraga? Masalah non-olahraga aja sudah membuat kepala mereka pusing tujuh keliling. Apalagi jika harus mengurusi pula masalah olahraga. Saya bukannya ragu dengan kapasitas mereka. Saya hanya menyadari bahwa manusia itu memiliki keterbatasan. Ya toh? Jadi, kenapa ya gak dikasih aja pada orang yang benar-benar bisa serius dan fokus mengurusi masalah olahraga. Ah, kekuasaan.

Hal lainnya adalah masalah kecintaan pada dunia Olahraga. Saya tidak tahu apakah orang-orang yang terlahir dari dan untuk mengurusi masalah politik (politisi) benar-benar bisa mencintai olahraga!! Kenapa harus mencintai olahraga? Bagi saya, hal ini sangat penting mengingat rasa cinta terhadap olahraga inilah yang akan membuat para penggerak bidang olahraga memiliki gairah yang luar biasa untuk mengembangkan olahraga. Bayangkan jika para pemimpin bidang olahraga itu tidak memiliki rasa cinta yang mendalam terhadap olahraga, saya yakin kerjanya pasti akan setengah-setengah. Hanya sebatas kewajiban tok. Tak ada hal lebih yang bisa diberikan. Jika rasa cinta terhadap olahraga ini telah mendarah daging di dalam dirinya, saya yakin para pemimpin itu akan sangat memperhatikan segala aspek yang terkait dengan olahraga: termasuk di dalamnya kesejahteraan para atlet, ketersediaan sarana dan prasarana olahraga, hingga kompetisi-kompetisi yang harus digelar.

Ah, ini cuma sedikit keluhan dari seorang yang merindukan akan kejayaan olahraga nasional di tingkat internasional. Ini cuma uringan dari penonton yang rindu akan kibaran bendera merah putih di tanah orang. Ini cuma sentilan dari pecinta olahraga yang belum bisa berbuat bayak terhadap dunia olahraga nasional. Jadi mohon dimaafken apabila ada pihak-pihak yang merasa tersinggung. Semata-mata ditujukan untuk mengingatkan. Semoga bisa menjadi cambukan bagi siapa saja yang merasa bertanggung jawab untuk memajukan prestasi olahraga nasional. Seperti apa kata seorang teman: “Seharusnya negara kita bisa berada di peringkat ke-tiga Asian Games mengingat jumlah penduduk kita adalah yang terbanyak ke-tiga di Asia”. Itu seharusnya lho!! Anda sepakat?

5 Responses to "Apa Jadinya Jika KONI Daerah Dipimpin Oleh Pejabat Publik?"

Akan menjadi tidak terurus dengan baik, karena kurang fokus dalam menata prestasi olahraga nasional. Masalah kejayaan olahraga harus dibangkitkan dengan memilih pemimpin yang total dan loyal, dan sebaiknya jangan dicampurkan dengan jabatan politis.
TERIMAKASIH, salam kenal dalam kunjungan perdana ini. 8)

Maafkan, komentar yang tadi kayaknya menghilang. Makasi…

wah, saya sepakat banget sama pemdapat bung aly 😀

bingung juga untuk ikutan kasih pendapat, tapi….
setiap posisi adalah potensi………dan setiap potensi bisa di korupsi………..

Leave a reply to Nur Ali Muchtar Cancel reply

Total Kunjungan:

  • 661,978 hits

Follow me on Twitter

Yang Lagi OL

PageRank

Kenal Lebih Dekat di: