Indonesia Pulang Dengan Kepala Nunduk
Posted August 30, 2010
on:- In: Olahraga | Tepok Raket
- 9 Comments
Pupus sudah harapan Indonesia untuk pulang dengan gelar. Taufik Hidayat, yang begitu kita elu-elukan itu, harus takluk di tangan pemain Cina, Cheng Jin. Padahal, Taufik sudah berbesar hati mengingat dia tidak sempat ketemu Lindan, musuh bebuyutannya Taufik. Kata temen saya, Lindan itu adalah pemain tepok raket antar planet. Hehe.
Taufik gagal di tunggal putera, Markis/Kido pun gagal di ganda putera. Malahan, duet pasangan ini harus dikandaskan di semi final. Belum sempet masuk final lho. Dengan tumbangnya Taufik dan Markis/Kodo, maka, berlanjut pula paceklik gelar untuk Merah Putih di kejuaraan dunia. Terakhir kita ngecap gelar jawara di tahun 2007. Mendingan lah waktu itu ngegaet dua gelar: ganda campuaran (Nova/Liliana) dan ganda putera (Markis/Kido). Setelah itu, ampe tahun 2010 ini, Indonesia puasa gelar.
Sedang pemain Indonesia yang lainnya, sudah harus berguguran sejak awal. Ada yang rontok pada saat tahap dua. Yang ini kebanyakan tunggal puteri. Ada juga yang ngundurin diri karena cidera. Yang ini namnya Simon Santoso. Ada juga yang digilas di babak 8 besar. Yang ini mantan juara dunia 2007 itu, Nova/Liliana. Trus satu lagi, Soni Dwi Kuncoro, terpaksa gak ikut. Waktu itu sempet SMS saya, katanya gini: “Li, sori ya, gw gak bisa ikut kejuaraan dunia cz lagi cidera punggung”. Saya jawab, “Okelah kalo beg begitu. Istirahat aja ente ampe sembuh”. Hehehe. Becanda mode on.
Yang perlu diamati di sini adalah:
- Dua nomor yang berhasil melaju paling tinggi: Taufik di tunggal dan Markis/Kido di campuran. Mereka itu bukan orang-orang pelatas lho. Nah yang jadi masalah adalah, orang-orang utusan pelatnas malah “is dead” dulua di babak-babak awal. Jadi, harus kita pertanyakan ini: Dimana peran PBSI?
- Cina berhasil menyabet semua gelar. Totalnya ada 5 gelar. Ckckckck. Sukses ini mengantar negeri Tirai Bambu ini mengulang kisah suksesnya di tahun 1987. Sewaktu saya baru lahir. Waktu itu saya sempet liat di TV di dalem perut ibu saya. Wkwkwkwk. Kesimpulannya: sudah saatnya kita belajar pada Cina. Amati, tiru, modifikasi sistem pembinaan dan kompetisi yang ada di sana. Kalo perlu, kirim orang untuk belajar di sana. Entah pelatih kek, pemain kek, wasit kek. Atau terserah apalah. Tukang bersihin lantai juga boleh dikirim. Hehe
- Bulu tepok Indonesia kok makin terpuruk aja yach. Tanya kenapa? Siapa yang harus bertanggung jawab ya? Eh tanya lagi-tanya lagi. Dasar manusia. Hehehehe 100000X
9 Responses to "Indonesia Pulang Dengan Kepala Nunduk"

ayo indonesia maju dan tingkatkan. kejar ketertingglan kita


NURHAYADI
BESERTA STAFF KABINET ZIZZAHAZ BERSATU
MENGUCAPKAN
SELAMAT HARI RAYA IEDUL FITHRI 1431 H
TAQABALALLAHU MINNA WA MINKUM

August 31, 2010 at 10:50 pm
nasib2