Hilangnya Kegairahan Untuk Menulis
Posted November 26, 2010
on:Belakangan ini saya jarang menulis. Terlihat dari postingan di blog ini yang cukup memprihatinkan. Saya coba evaluasi, kenapa ini bisa terjadi? Saya coba meraba-raba dan mengira-ngira apa penyebabnya hingga akhirnya saya mendapatkan sebuah jawaban final. Penyebab saya males untuk nulis belakangan ini adalah karena pindah kamar. Sederhana sebenarnya. Tapi, inilah penyebab utamanya. Saya yakin seyakin-yakinnya.
Kamar saya sebelumnya ada di lantai dua. View (langit dan alam) masih bisa saya rasakan saat menulis. Hembusan angin sepoi masih bisa saya nikmati saat menjentikan tangan di atas keyboard. Saat hujan datang, jiwa puitis saya begejolak. Saat itulah saya menulis puisi. Tapi sekarang, di kamar yang baru ini, di lantai bawah, saya tidak bisa merasakan kesemuanya: kesegaran alam, pemandangan awan yang saling berkejaran, angin sepoi-sepoi, nyanyian burung di angkasa, rintikan hujan yang selalu membuat hati saya ikut gerimis. Tak ada lagi kesemuanya itu. Gairah menulis saya hilang.
Pindah kamar ke lantai bawah tidak lantas membuat saya menyesal. Saya tetap bersyukur bisa pindah ke bawah atas beberapa alasan. Alasan utama saya pindah ke bawah adalah terkait sosialisasi dengan teman-teman satu kost-an. Biasanya, teman-teman satu kost-an saya suka ngumpul di lantai bawah (ruang tamu) sambil nonton TV. Tinggal di kamar bawah membuat saya bisa mudah berbaur dengan mereka. Kalo di lantai atas, jujur saya agak males untuk turun karena cukup menguras energi. Belum lagi ketika harus berangkat kuliah. Apabila ada barang-barang yang tertinggal, saya harus naik lagi ke lantai dua yang paling ujung untuk mengambilnya di kamar saya. Alasan lainnya adalah kamar saya yang lama di lantai dua sana, jika siang udaranya cukup panas. Enaknya kalo pagi aja. Di lantai bawah ini, saya tidak pernah merasakan kepanasan lagi.
Yahhh, semuanya tentu ada plus minusnya baik di kamar atas ataupun di kamar bawah. Terkait dengan feel saya untuk menulis yang sempat menghilang akibat pindah kamar ini, saya berharap semoga ini semua hanya masalah pembiasaan. Saya memang terbiasa menulis sambil menyatu dengan alam. Mungkin juga terkait dengan masa lalu saya saat awal-awal menulis dulu. Awal belajar menulis saya waktu itu ya menyatu dengan alam. Tapi sekarang ini saya ingin mencoba untuk menulis tanpa menyatu dengan alam. Saya yakin ini semua hanya masalah pembiasaan saja. Terbukti di tulisan ini kan? Saya tetep bisa menulis kan?
Sama seperti dulu sewaktu saya mengatakan bahwa waktu produktif saya untuk menulis adalah pagi hari. Jika siang / sore / malem, saya sulit untuk menulis. Tapi saat itu saya bertekad untuk bisa menulis kapanpun waktunya. Akhirnya gimana, bisa juga kan saya!! Sekarang, tekad saya adalah bisa sering menulis di kamar bawah ini. Doaken yawwww…heheee
August 2, 2015 at 11:37 am
Makasih atas infonya , Adria