Hasrat Sepak Bola
Posted March 1, 2011
on:- In: Olahraga | Sepak Bola | Unek-unek
- 4 Comments
Gua suka sepak bola sejak kecil. Dari SD, bahkan sebelum SD gua udah suka dan sering maen bola. Namanya tinggal di daerah Jakarta pinggiran, tentu banyak lahan kosong yang bisa gua dan temen-temen gua jadikan untuk maen bola pada saat itu. Gak seperti sekarang ini dimana lapangan kosong untuk maen bola sudah sangat berkurang, khususnya di daerah Jakarta. Alhasil, untuk maen bola kita harus mengeluarkan duit untuk menyewa lapangan futsal atau lapangan sepak bola besar yang sesungguhnya. Tentu tidak masalah buat orang yang banyak duit, tapi sangat bermasalah bagi orang yang keuangannya terbatas.
Gua mao sedikit cerita tentang gairah gua maen bola sejak kecil. Gua inget dulu, untuk yang namanya olahraga –khususnya sepak bola-, gua bisa maen seharian full dari pagi sampe malem. Gua maen bareng temen-temen SD sampe temen-temen kampung waktu itu. Dulu, di kampung daerah gua, kompetisinya sangat-sangat berjenjang. Gua inget dulu masih ada kompetisi mulai dari tingkat RT, RW, Kelurahan sampe Kecamatan. Tapi sayangnya memang gak pernah lepas dari yang namanya tawuran baik pemain maupun penonton-penontonnya. Entah karena gak terima timnya kalah atau karena wasitnya yang dinilai tidak adil. Tapi gua sangat menikmati masa-masa kecil gua yang banyak gua habiskan untuk maen bola.
Gaya maen gua sejak kecil adalah total fighter (sebutan gua sendiri buat orang yang punya gaya maen gak mau lama-lama megang bola dan langsung merebut bola dari kaki lawan secepat mungkin dan membuangnya ke depan atau mengoper pada teman). Nah tipe orang kayak gua adalah tipe seorang bek tangguh. Gua gak bakal tenang kalo maen bola, gua maju-maju ke depan. Harus dipastikan terlebih dahulu bahwa ada bek yang lain ketika gua maju. Kalo gak ada, gua gak akan maju-maju ke depan untuk cetak gol. Makanya gua selalu gak tenang kalo maen bola coz takut gawang tim gua kebobolan dan jarang mencetak gol. Kalo dapet bola, jarang sekali gua megang bola lama-lama. Dapet bola, biasanya gua langsung oper ato tendang ke depan. Yang penting tuh bola jauh dari gawang gua. Demi terhindar dari kebobolan tentunya. Memang gua sangat kuat dalam bertahan. Biasanya memang orang susah untuk ngelewatin gua karena ketika ada lawan yang mendekat ke arah gua dan gawang tim gua, biasanya akan langsung gua samber. Karena gua punya kecepatan dan kekuatan, maka tak begitu sulit bagi gua untuk ngerebut bola dari lawan. Hal ini terus berlangsung hingga gua dewasa. Maksudnya gaya permainan total fighter gua ini tetap bertahan sampe saat ini.
Tapi belakangan, gua mulai disadarkan oleh sesuatu. Sekarang ini gua lebih sering maen futsal ketimbang maen bola di lapangan besar. Tapi celakanya, gaya maen total fighter ini masih tetap bertahan dalam diri gua saat maen futsal. Dan yang menyadarkan gua adalah pernyataan beberapa temen gua yang menilai gua bermain cenderung kasar. Karena bukan orang tua yang kolot, gua coba evaluasi: apa bener gua maennya kasar? Sebenernya hati gua juga gak enak nerimanya. Inilah gaya permainan gua. Inilah karakter asli gua bermain bola. Masa gua harus merubah sesuatu yang sudah gua jalani sejak kecil hingga sekarang. Jujur, gua sangat berat hati pada saat itu jikalau harus merubah gaya permainan gua yang ibaratnya sudah mendarah daging. Tapi inilah faktanya, bahwa ketika bermain futsal, gua jarang mencetak gol. Memang gua bisa menghalau berbagai macam serangan lawan, tapi itu dengan tekelan-tekelan yang sangat merugikan tim gua sendiri serta membuat lawan merasa kesal karena sering di tekel. Akibat gaya bermain gua ini, fisik gua cenderung lebih cepat terkuras karena gua akan terus berlari dan berlari untuk menghalau dan menekel serangan-serangan yang datang.
Sampai pada kenyataan ini, gua coba merenungkan, apa yang salah dengan permainan gua ini sehingga ketika bermain futsal, gua jarang cetak gol. Lawan-lawan banyak yang kesel karena sering di tekel. Dan juga fisik gua yang cepet kendor padahal hanya bermain futsal yang lapangannya cenderung lebih kecil ketimbang sepak bola sebenarnya. Ada apa ini? Benarkah gaya bermain gua ini tak cocok untuk bermain futsal? Haruskah gua merubah gaya bermain gua biar bermain bola lebih terasa nikmat buat gua?
Pergumulan ini tak cukup sehari dua hari untuk gua selesaikan. Hingga suatu ketika, gua coba untuk memutuskan bahwa gua harus merubah gaya permainan gua ini. Khususnya saat bermain futsal. Sebab kalau tidak, bukan kenikmatan bermain bola yang akan gua peroleh, tapi kesengsaraan yang dapat menimbulkan malapetaka buat gua. Gua inget bahwa proses transformasi gaya bermain gua ini gak bisa gua ubah dalam sekali dua kali bermain futsal atau seminggu dua minggu bermain bola. Gua inget bahwa gua butuh waktu yang bisa dibilang tidak sebentar. Makanya, gua sempet merasakan keanehan saat awal-awal gua memulai transformasi gaya bermain ini. Ada sesuatu yang janggal dan tak enak ketika bermain dan menendang bola pada saat itu. Tapi gua sadar, perubahan harus gua lakukan saat ini juga.
Dan sakarang, gua merasa mulai menemukan kenyamanan dengan gaya bermain baru gua saat ini. Gua bisa lebih menikmati permain bola pada saat ini. Dan anehnya, hasrat dan gairah gua untuk bermain bola pada saat ini jauh lebih besar ketimbang dulu-dulu. Inti dari keseluruhan perubahan gaya bermain yang gua lakukan saat ini adalah terletak pada satu kata yaitu KETENANGAN. Yah ketenangan. Satu kata ini yang mampu membuat gua saat ini menyenangi secara lebih akan sepak bola. Untuk tau dampaknya lebih jauh, tentu gua harus membuktikannya lebih banyak untuk bermain bola. Apakah benar dengan kata kunci ini gua bisa bermin bol lebih baik dari yang sudah-sudah. Tapi yang jelas, saat ini gua jauh lebih menikmati bermain bola dengan satu kata ini: KETENANGAN. Kita tunggu saja kelanjutannya…hahahahaha……
4 Responses to "Hasrat Sepak Bola"

[…] yang gua maksud di sini, masih berkaitan dengan postingan gua yang ini. Jujur, semakin gua menghayati dan merasakan kata “ketenangan” saat bermain futsal, semakin gua […]

March 2, 2011 at 9:18 am
tibe pertahannya itu sama dengan saya. Ngotot dan cepat membuang bola ke depan untuk menyelamatkan area saya. Tapi kalau dalam lapangan kecil (futsal) metode itu lebih cepat menguras tenaga, harus ada strategi baru untuk mengimbangi permainan futsal.