Ketenangan Dalam Kesunyian
Posted May 5, 2011
on:Tenang, tenang, tenang
Syur, syur, syur
Nikmatnya hati bila tak bergejolak
Seolah singa dibebat pawang
Jinak, jinak sekali
Hingga tak kuasa mengumbar amarah
Energi dibuat bila kita tenang
Energi didapat buah perenungan
Dan energi disalur hanya untuk memberi
Inilah ekstase puncak dari kesendirian
Bilakah ketenangan diperoleh dalam kesendirian
Kesendirian sunyi di jalan panjang perenungan
Kesunyian inilah yang mungkin membuat Sayyid Qutb berhasil menetaskan Tafsir Fi Zhilalil Quran dalam aroma perjuangan sekaligus kedalaman sastrawinya sekaligus di balik jeruji besi
Kesunyian inilah yang mungkin membuat Pramoedya Ananta Toer merampungkan tetralogi “Buru” yang melegenda dalam kesusastraan Indonesia saat diasingkan di sebuah pulau terpencil
Memang terlalu sunyi untuk hidup seorang sendiri
Pun terlalu menderita bila hidup terus dipenuhi kesunyian
Tapi ini bukan semata perihal keterasingan hidup
Ini adalah pelajaran tentang seni mengefektifkan hidup di tengah keriuhan hutan belantara
11 Responses to "Ketenangan Dalam Kesunyian"

Hmm… biasanya di tengah sunyi lebih mudah mendapatkan inspirasi 🙂


komentar saya mampir kemana ya? di cek kok gak ada

tadi saya nulis, nabi pernah berkhalwat. saya hanya blogwalking dalam hening malam berteman gelayut2 bintang bening



dalam kesunyian aku merasakan ketenangan
dalam jiwa yang hening DIA yang mengutkan aku

May 5, 2011 at 10:44 am
Mungkin kita memang membutuhkan ketenangan untuk berkarya, bukan ketenangan suasana mungkin, tapi ketenangan hati dan ketenangan jiwa 🙂
Kita emang musti belajar ceria dalam kesunyian, atau menjadi tenang dalam riuhnya gegap gempita dunia
May 7, 2011 at 5:50 am
yes