Nur Ali Muchtar

Menulis Seumur Hidup

Posted on: May 30, 2011

Inilah tekad bulat saya. Telah saya tasbihkan pada dunia bahwa saya akan menulis hingga akhir hayat. Saya akan menulis hingga akhir hidup saya meski nanti menulis bukan pekerjaan utama saya. Entah nanti saya akan jadi pengusaha (amin), negarawan (amin), pegawai negeri, politisi, trainer, konsultan, pembicara, atlet, tenaga profesional, ilmuwan, peneliti, dosen, guru sekolah, guru private, bankir, ekonom, pengamat, manager, marketer, programmer, karyawan, travel guide , pengembara, pesakitan cinta, pendongeng, ketua masjid, tukang becak, tukang ojek (bechek), tukang pos, ambtenar, atau yang lainnya, saya akan tetap menulis. Saya merasa bahwa menulis ini adalah salah satu bakat inti saya.

Ada hal yang begitu menggairahkan dalam benak saya ketika menulis. Apalagi saat membaca buku-buku bagus karangan penulis-penulis terkenal. Biasanya nyali saya langsung melonjak girang. Semangat saya meletup-letup seperti buah polong. Tak jarang malah secara spontan menitikan air mata. Hingga muncul keinginan yang begitu kuat dalam hati saya untuk menulis. Selalu seperti itu bahwa ketika saya membaca tulisan yang begitu gurih dibaca, langsung secepat kilat naluri saya mendesak raga saya untuk segera menulis. Jika tidak kesampaian juga untuk menulis, biasanya malah semakin dalam keinginan saya untuk menulis setelah itu. Begitu seterusnya. Hingga terkadang tiba-tiba muncul kalimat-kalimat: “saya akan buat tulisan yang mampu membuat orang terbius seolah terbang melayang tak sadarkan diri”, “saya akan buat tulisan yang indah dibaca dengan gaya bahasa campuran atara: puitis dan penuh bobot”, “saya akan buat tulisan yang gurih dikunya, renyah dipapah, asik dipilah, dan nikmat ditelaah“, “saya akan buat tulisan yang penuh dengan nilai gizi”, “saya akan buat tulisan yang mampu mengubah diri saya dan orang lain”, “saya akan buat tulisan yang mampu menaklukan hatinya”, “saya akan terus mengasah kemampuan menulis saya secara kontinu terus menerus hingga nyawa saya dicabut malaikat Izrail”, “saya akan baca banyak buku biar konten-konten yang saya tulis lebih berbobot”, “saya akan terus bergerak dan bergerak di lapangan biar klop antara apa yang saya tulis dengan pengalaman hidup saya”, “saya akan buat tulisan untuk anak-anak saya, istri saya, emak baba saya, mertua saya, sodara-sodara saya, tetangga saya, handai tolan, dan seluruh umat manusia”, “saya akan buat tulisan yang kelak membuat nama saya harum semerbak layaknya kesturi dalam sejarah peradaban manusia”, “saya akan buat tulisan yang lainnya dan yang lainnya”.

Salah satu inspirasi mengapa saya ingin terus menulis hingga akhir hayat adalah perkataan dari Bung Gede Prama. Sewaktu menjadi pembicara tamu di serial Kick Andy, beliau bilang bahwa “pekerjaan yang tak pernah saya tinggalkan selama hampir 20 tahun adalah menulis”. Padahal kita tahu Bung Gede Prama telah menggeluti banyak sekali profesi mulai dari pembicara publik, konsultan manajemen, pemimpin perusahaan, spiritualis, dan lain-lainnya. Tapi profesi yang tak pernah ia tinggalkan adalah menulis. Camkan itu teman: MENULIS. Saya mau itu.

Dengan menulis berarti kita telah mengukir goresan tinta keabadian bagi hidup kita dalam sejarah umat manusia. “Orang boleh jenius seperti Einstein. Orang boleh tekun setekun Mary Sklodowska Cury atau Thomas Alfa Edison. Tapi orang akan terlupakan oleh sejarah jika ia tak menulis”. Begitulah kata salah seorang guru kehidupan.

Buat saya, tak masalah saat ini konten yang saya tulis hanya konten-konten sederhana yang kebanyakan orang juga sebenarnya bisa tulis. Tapi, seperti pisau. Ia akan tajam jika kita terus mengasahnya. Tapi, seperti beternak hewan. Ia akan terus bertambah bobotnya jika terus kita beri makan. Maka seperti itulah pandangan saya tentang menulis. Bahwa saya akan terus mengasa bakat dan kemampuan menulis saya hingga kian hari kian waktu tulisan saya semakin enak, renyah, garing, gurih, bergizi, dan enak serta nikmat dibaca. Bahwa saya akan terus membaca banyak buku yang berdampak pada kualitas dan kuantitas bobot tulisan saya.

Toh saya baru mulai benar-benar menulis sejak 26 Juni 2009. Tepat saat saya mulai membangun rumah maya saya ini: Menulis Seumur Hidup. Pertama kali saya menulis adalah beberapa minggu sebelum tanggal 26 Juni 2009 tersebut. Jadi sebenarnya saya masih tergolong anak “bau kencur” dalam dunia tulis menulis. Sejak kecil saya tidak pernah menulis yang benar-benar menulis dalam artian menulis yang sesungguhnya, menulis sebuah artikel, puisi, cerpen, novel, apalagi karya ilmiah dan jurnal. Sejak SD-SMA hampir-hampir tidak pernah saya membikin itu semua. Hanya baru dua tahun ke belakang saya mulai mengerjakan proyek ini: menguntai kata. Rekan-rekan bisa melihat semua tulisan saya di blog ini (Menulis Seumur Hidup) sekarang.

Semoga apa yang saya azamkan ini benar-benar bisa saya realisasikan. Dua tahun memang tergolong usia yang muda untuk bisa mengatakan bahwa saya adalah penulis seumur hidup. Tapi, tanpa tekad, kesabaran dan keistiqomahan, hidup ini berasa hambar untuk dijalani. Tak bergairah dan sulit untuk memiliki daya ledak. Yuk kita menulis. Menulis hingga mati. Menulis hingga akhir hayat. Menjadi penulis seumur hidup. InsyaAllah.

Ada yang berniat sama?

7 Responses to "Menulis Seumur Hidup"

saya juga berminat, karena dengan menulis kita bisa mengekspresikan apa saja, benar2 indah… Ingin menulis sampai akhir hayat, karena dengan menulis sebenarnya kita itu sedang belajar 🙂

Salam..

semoga kita semua bisa. amin 🙂

aamiin, semoga bertekad kuat untuk tetap menulis, di media apapun itu

Tekad yang mulia, ibarat “dian yang tak kunjung padam” selalu setia dalam menyinari dunia…….

dan tulisan ini akan menjadi saksi satu hari nanti 🙂

tetap semangat yah!

[…] SUKSES, serta PENULIS HEBAT. Amin. Nah terkait dengan menulis, saya kan telah berkomitmen untuk menulis seumur hidup, dan saya menyadari bahwa waktu paling produktif dan paling mantebs untuk saya menulis adalah pagi […]

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Total Kunjungan:

  • 661,494 hits

Follow me on Twitter

Yang Lagi OL

PageRank

Kenal Lebih Dekat di:

%d bloggers like this: