Nur Ali Muchtar

Gairah Menyambut Kelulusan Kuliah

Posted on: June 24, 2011

selalu seperti itu. bahwa tenaga yang harus ia kerahkan untuk mengerjakan segala sesuatu yang berhubungan dengan kewajiban-kewajiban kuliah membutuhkan hentakan energi yang jauh lebih besar ketimbang melakukan sesuatu lain yang tidak ada hubungannya dengan kuliah. inilah alasan terbesar mengapa hampir selama lima tahun kuliah, sulit baginya untuk melakukan banyak hal lain di luar kuliah. maka jangan bayangkan seperti apa nikmatnya mendapati dirinya telah berada di tapal batas ujung bibir kelulusan.

bukan ia benci kuliah. sekali lagi bukan. tapi lebih kepada faktor intern: berupa gairah besar untuk bisa melakukan dan mengerjakan segala sesuatu yang membuatnya merasakan lebih banyak menjadi baiknya, berupa kejumudan mempelajari sesuatu yang hanya membuat otak menjadi pintar tapi tidak membuat sisi-sisi kepribadiannya juga ikut-ikutan “pintar”, berupa kenyataan bahwa otaknya sulit untuk menyambut dan menerima kedatangan makluk aneh nan abstrak yang tak terjangkau oleh pikiran-pikiran oportunis dan pragmatisnya.

maka menyambut kelulusan, ibarat seseorang yang hendak merayakan hari lebaran setelah sekian tahun lamanya tak pulang ke kampung halaman, lantas berkesempatan untuk cipika cipiki dengan sanak keluarga dan handai tolan. atau seperti seorang bocah udik yang seumur hidupnya tak pernah menjamah keindahan negeri lain, lantas berkesempatan untuk menjelajahi seisi dunia free of charge. atau semisal seorang bujang lapuk yang telah berumur lima puluh tahun yang perjalanan cinta menuju pelaminannya selalu kandas secara tragis di tengah jalan, lantas bertemu bidadari sekufu dan seiya sekata yang mau menerimanya apa adanya sebagai seorang pangeran. atau lagi ibarat seseorang yang telah terdampar puluhan tahun lamanya di sebuah pulau terpencil nun jauh tak terpetakan dalam ekskalasi dunia, lantas datang cahaya penolong berupa sebonggah kapal yang untuk kemudian menyelamatkan dirinya dari kurungan sepi keterasingan hidup di pulau terisolir tak berpenghuni tersebut. seperti itulah rasanya. seperti itulah sensasinya. seperti itulah semangatnya. seperti itulah letupan gairah dirinya menyambut datak detik kemerdekaan kuliahnya.

mari kita acungkan empat jempol terbesar untuk pemuda tersebut karena telah berhasil menaklukkan api layaknya kisah nabi ibrahim tempo doelo. mari kita ucapkan selamat atas keberhasilannya bertahan untuk sesuatu yang mungkin aneh bagi orang lain tapi tidak bagi dirinya. mari kita tertawa bersama-sama sepuasnya sambil menyunggingkan senyum terindah biar dunia merasa iri dengan keberhasilan pemuda tersebut menaklukkan rintangan konyol dalam hidupnya. hahahahahahahahahaha…..

3 Responses to "Gairah Menyambut Kelulusan Kuliah"

setelah kuliah, banyak para sarjana bingung, bingung dan bingung, entah mau kemana, apalagi dulu ia (mahasiwa) yang kuliah hanya memiliki tujuan untuk cari eksistensi, pacar, status sosial, bisa makan di kantin, bisa nongkrong dengan temen2 gaul, dan dapet duit dari ortu hanya tinggal kirim pesan sekian karakter, hmmmmm..
salam kenal sobat..

Salam kenal aja mass.. yang semangat nulisnya… 🙂

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

Total Kunjungan:

  • 661,491 hits

Follow me on Twitter

Yang Lagi OL

PageRank

Kenal Lebih Dekat di:

%d bloggers like this: