Posted by: Nur Ali Muchtar on: February 23, 2012
- In: Dakwah | Kiat-kiat | Menulis | Tarbiyah
- Leave a Comment
begitulah kerja-kerja kecil itu terangkai. kita tidak tau apakah hidayah itu sampai pada mereka. karena hidyah itu urusan Allah. yang harus kita lakukan adalah terus bekerja dan bekerja sambil terus berdoa, “berilah kami keistiqomahan di jalan ini ya Allah”. maka pemahaman akan visi dan misilah yang membuat kita mampu bertahan dalam sunyi yang panjang. yah, memang. ada gejolak di sana. ada gelombang di sana. ada arus di sana. yang besar, yang terus menerus membombardir keseluruhan jiwa raga dan menggerogoti sisi-sisi pedalaman kita.
maka seorang guru berkata: “jangan berlebih-lebihan dalam berdakwah. santai saja. semangatnya di atur. temponya disesuaikan. bayangkan kita ini sedang lari marathon. jalannya panjang. makanya kita harus bisa atur laju pernapasan kita. biar gak berenti di tengah jalan”. lantas sang guru menambahkan, “liqo yang rajin ya dekkk….”.
“kalau kita paham akan manhaj ini, dan memahami akan filosofi marathon dalam dakwah, kita akan menjadi orang yang paling coooollllll dibanding orang lain dari jamaah lain”, begitu kata guru yang lain.
Leave a Reply