Mentoring Kami
Posted by: Nur Ali Muchtar on: June 7, 2012
- In: Dakwah | Foto-foto | Menulis | Tarbiyah
- Leave a Comment
Mantapkssss..sebelumnya mentoring (ngaji) di kantin sambil makan magnum. Sekarang mentoring maen futsal. Minggu depan mentoringnya di gunung..insya-Allah..hehehehe…
Yang namanya mentoring, gak harus melulu di dalam masjid atau mushollah atau ruangan tertutup. Mentoring bisa di mana saja karena esensi dari mentoring adalah kehidupan. Yah, kita mencoba menjadikan hidup jadi lebih hidup atau hidup jadi lebih bermakna dan bermanfaat lewat mentoring. Oleh karena itu, mentoring harus menarik. Mentoring harus dinamis dan menyenangkan..
Tapi jelas butuh pengorbanan. Utamanya bagi kakak mentoring (murabbi). Pengorbanan ini bisa dalam bentuk yang beragam mulai dari tekad dan kemauan (ini yang paling penting), waktu (baik untuk belajar dan minyiapkan bahan atau untuk ngisi pas mentoring), hingga kesiapan materi. Kesemuanya harus disiapkan. Tapi, disitulah tantangannya bagi seorang murabbi, bahwa ia harus menjadi seorang yang memiliki ambisi dan tekad yang kuat, kesediaan untuk meluangkan waktu serta memiliki uang yang cukup (minimal untuk nyediain makanan pas mentoring atau sewa lapangan untuk futsal). Maka seorang murabbi dituntut untuk menjadi seorang manusia “sempurna”.
Leave a Reply