Kebangkitan Adalah Keniscayaan Sejarah
Posted by: Nur Ali Muchtar on: June 21, 2013
ceritanya ada partai yang sekarang sangat ditakutin di Indonesia. partai ini dikenal sebagai partai kader. kenapa partai kader? karena partai ini melakukan pembinaan secara masif, berjenjang dan menyeluruh terhadap semua kader-kadernya. disaat hampir semua partai lahir dari tangan tokoh, partai ini justru lahir dari rahim-rahim kader. kader-kadernya ini terdiri dari anak-anak muda intelek yang memiliki idealisme para aktivis. belum lagi struktur partai yang solid. karena tidak mengandalkan kultus individu, maka pengambilan keputusan di tataran elit bisa sangat cepat dilakukan. dan apabila keputusan sudah dibuat lewat hasil musyawarah, seluruh kader dari akar rumput hingga elit, patuh menjalankannya.
perolehan suara di parlemen pun terus meningkat dalam setiap pemilu. kader-kadernya sudah banyak yang menduduki jabatan-jabatan penting di pemerintah. mulai dari menteri, ketua MPR, gubernur, walikota, bupati, lurah, camat, dll. terakhir, partai ini menargetkan duduk di posisi tiga besar. jelas target tiga besar ini mengusik partai-partai besar lainnya.
hampir semua media baik televisi, koran, hingga portal-portal online, mewartakan tentangnya tiap hari. selalu seksi untuk mengulasnya dari segi manapun. terlebih dari sisi negatif. maklum, partai yang lahir di era reformasi ini belum punya media besar, maka mudah sekali opini negatif dibentuk di kalangan masyarakat.
yang paling bombastis adalah kasus yang menjerat mantan presidennya, sebut saja LHI. setiap hari diberitakan bahwa LHI ini terlibat dalam kasus suap pengurusan kuota daging sapi impor. belum lagi terbukti, kasusnya merembet pada Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). LHI ini dicurigai telah mencuci hartanya yang diperoleh dari hasil korupsi. rumah-rumahnya, mobil-mobilnya, dan semua hartanya diselidiki dan sebagian telah disita oleh KPK (belum lama kita dengar KPK mengembalikan satu mobil yang ternyata tidak terkait dengan TPPU). belum lagi terang benderang kasusnya terbukti, masalah hukum ini merembet pada wanita-wanita cantik yang diduga menerima aliran dana haram dari AF, teman dekat LHI. bully-an media dan haters-haters pun kian kuat dan kencang.
teranyar adalah manuver partai saat menolak kenaikan harga BBM. meski tergabung dalam koalisi, partai dakwah ini enggan mengekor pada pemerintah karena menilai ada yang salah dari pengelolaan APBN dan sumber daya energi. kok masyarakat yang harus menanggung beban? merekapun lantang menolak kenaikan harga BBM dengan spanduk-spanduknya yang dinilai provokatif oleh partai penguasa. dan, seperti biasa, partai penguasa ini membully habis-habisan partai ini. diantara tuduhan-tuduhan mereka adalah: partai munafik, bemuka dua, kanan kiri oke, mau enaknya doang dan perkataan-perkataan tendensius lainnya. maka tak ayal setgab koalisipun lantang menyuarakan agar partai ini ditendang saja dari koalisi. dan dengan kekuatan media pesanan yang mereka miliki, lagi-lagi, partai inipun harus dibully habis-habisan.
lewat kekuatan media, pihak-pihak yang membenci partai ini pun terus mempropagandakan perpecahan di kubu partai. mereka mencoba mengadu elit-elit partai. lihatlah bagaimana mereka mengadu domba antar TS dengan Dewan Pimpinan Pusat dan Fraksi Partai di DPR. antara TS dengan MS. mereka juga sering mewawancarai YS yang merupakan mantan pendiri partai tapi sudah dipecat akibat pelanggaran berat yang dilakukan YS. intinya, dengan segala kekuatan media dan uang besar yang mereka miliki, mereka hendak menghancurkan partai kader ini.
tapi, mari selalu kita ingat kawan: “kebangkita itu adalah sebuah keniscayaan sejarah. kebenaran akan mengangkangi kejahtan. sehebat apapun makar manusia, makar Allah lah di atas segalanya. semuanya terjadi atas kehendak Allah. maka mintalah pertolongan hanya pada Allah semata”. wallahualam
Nur Ali Muchtar 
Leave a Reply