Nur Ali Muchtar

Archive for the ‘Politik’ Category

Sedikit catatan hasil diskusi Komunitas Leaders Club, Jumat, 24 Februari 2014.
“Peran dan Fungsi Pers 2014” dgn narsum Jaka Lelana (Sindo Trijaya 104.6 FM)

Jakarta menjadi salah satu pengguna media online (fb, twitter, dll) terbesar di dunia, so pemuda harus dapat memanfaatkan media online ini untuk memberikan informasi2 yang objektif dan berimbang.
Kemunculan new media ini perlu dicermati dan kita perlu berperan aktif membuat opini (issue maker).

Aktivis harus bisa memanfaatkan sosmed untuk bisa memblow up berbagai isu dan membuat rekayasa media yang memihak pd kepentingan rakyat.

Pasalnya, hampir semua media (cetak, tv, radio, portal online, dll) saat ini memberikan informasi yang memihak pada kepentingan pihak2 tertentu.

Media akan kembali ke dunia kapitalis (capital oriented) yg serba uang dan sarat kepentingan.
Bukan rahasia umum lagi bahwa media saat ini sudah menjadi kendaraan politik.

Kondisi media saat ini:
Metro n Media Indonesia memihak nasdem.
SCTV, Indosiar, dan Elshinta dibawah satu naungan, memihak PDIP.
Kompas dan Detik pemberitaanya mendukung Jokowi.
Media sudah memiliki kontrak politiknya masing-masing.
Perang opini terjadi di media.

Perlu ada aktivis yang memasuki ranah media dan mengambil celah dan memberikan pengaruh positif.

Era digitalisasi telah berkembang dan menjadi basis perolehan informasi alternatif.
Telah terjadi suatu perubahan secara perlahan-lahan bahwa masyarakat mulai meninggalkan media cetak dan beralih pada era digitalisasi.
Bisa jadi ke depan org akan meninggalkan koran, radio, dan televisi. Ke depan org cukup melihat semuanya di smartphone. Gejala itu sudah terlihat di Eropa.

Pertanyaan dari peserta diskusi: kenapa pers jarang meliput gerakan2 mahasiswa?
Jawaban narsum: Pers jarang menyorot mahasiswa karena mahasiswa tidak cerdas mengelola gerakannya, tidak ada isu bersama yg dibawa mahasiswa.

Pesan untuk pemuda:
Jika merasa sedang berjuang maka jangan pernah berhenti.
Mahasiswa perlu memperkuat jaringan dgn stakeholder media, bikin isu yg seksi, banyak menulis artikel-artikel berbobot dan mengkritisi berbagai isu, berbagi informasi dengan masyarakat luas dengan kevalidan informasi yang bisa dipertanggungjawabkan.

Media = good news is bad news.
Karakter media TV di Indonesia = mencari sensasi, tidak subtantif.
Banyak pekerja media yg sudah jenuh dgn media2 besar yg penuh dgn intrik dan kepentingan.
Pekerja media harus bisa melakukan literasi dan belajar lagi untuk bisa tetap objektif.

Korupsi menjadi bintang dalam pemberitaan media saat ini.
Regulasi untuk media tidak jelas dan sanksi jg tidak tegas, sudah tak bisa berharap ke KPI karena orang2 KPI juga settingan media.

#TimMediaKomunitasLeadersClub

sumber: http://komunitasleadersclub.com/index.php/81-diskusi-klc/90-diskusi-klc-qperan-dan-fungsi-pers-2014q-dgn-narsum-jaka-lelana-sindo-trijaya-1046-fm

Tertanggal 18 Juli 2013 saat ini.
Belum lagi usai kasus LHI, tapi publik sudah menjatuhkan sanksi buruk pada partainya: PKS. Hal itu tercermin dari hasil-hasil survei yang menempatkan PKS pada posisi dan hasil poling yang sangat memprihatinkan.

Lihat saja hasil dari lembaga survei PDB (Pusat Data Bersatu) yang dikelola oleh Didik J Rachbini (PAN). PKS hanya mendulang 1% suara dan termasuk yang paling kecil di antara partai-partai islam yg lain. Padahal, tahun 2009 PKS berhasil menjadi pemenang di antara partai-partai Islam yang lain dan menempati peringkat ke-4 secara keseluruhan dengan raihan suara 7.8%. Saat itu PKS menjadi satu dari hanya dua partai yang mengalami kenaikan suara dari pemilu sebelumnya.

Berikut link berita yang bisa Anda baca mengenai raihan suara PKS dari hasil survei PDB ->http://m.detik.com/news/read/2013/07/17/163525/2305963/10/survei-pdb-pdip-dan-golkar-bersaing-ketat-pks-1

(Kenapa judul dari berita tersebut menyebutkan angka khusus untuk PKS yaitu 1%? Tanya kenapa?)

Survei dari LSN (Lembaga Survei Nasional) pun tak jauh dengan survei yang dirilis PDB tersebut. PKS beroleh 3.8% dan berada di peringkat 10 dari 12 partai yang akan berlaga di pemilu 2014 mendatang. Berikut link berita yang bisa Anda baca -> m.detik.com/news/read/2013/07/16/171501/2304634/10/partai-islam-makin-terpuruk-pks-harap-bisa-bangkit

Adapun berita berikut lebih menghebohkan lagi. PKS dicap sebagai partai terkorup saat ini bersama dengan Partai Demokrat. Berikut link beritanya -> m.beritasatu.com/pemilu-2014/126072-hasil-survei-sebut-pks-dan-demokrat-sebagai-partai-terkorup.html

Kita asumsikan saja hasil survei tersebut benar adanya (bukan hasil survei pesanan), maka kita bisa mengatakan bahwa masyarakat Indonesia adalah tipe masyarakat yang mudah sekali “dikibuli” oleh suguhan-suguhan media baik itu televisi, koran, ataupun media-media online. Pasalnya, seperti yang saya kemukakan di paragrap satu di atas, publik sudah mencap PKS sebagai partai bobrok yang korup. Padahal, sekali lagi padahal, LHI belum terbukti bersalah dalam kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi. Jadi masih ada peluang bagi LHI untuk bebas mengingat banyak sekali kejanggalan-kejanggalan dan kuatnya aroma politisasi dalam kasus ini.

Mungkin publik terpengaruh dengan banyaknya elit-elit PKS yang “hilir mudik” dipanggil KPK untuk memberikan kesaksian seputar kasus LHI. Diantaranya: Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminudin, Presiden PKS saat ini Anis Matta, sekjen PKS Taufiq Ridho, elit-elit PKS yang lain. Mereka semua, entah sengaja dipanggil KPK atau memang mengetahui perihal kasus sapi yang melibatkan LHI, menjadikan PKS buruk di mata masyarakat. Padahal, sepengetahuan saya, belum ada satupun sebelumnya kader PKS yang terlibat kasus korupsi. Berbeda dengan Partai Demokrat yang memang elit-elit dan kader-kadernya banyak terlibat kasus korupsi. Jadi wajar jika Partai Demokrat dicap sebagai partai korupsi. Tentu hal yang aneh jika justifikasi korup disematkan pada PKS.

Pesan saya untuk para pembaca yang terhormat. Cermat-cermatlah dalam menjatuhkan vonis koruptor pada seseorang/lembaga/organisasi. Teliti dulu lebih dalam. Jangan asal menerima apa yang disajikan media. Sekian 🙂

Tags: , ,
  • test test, dah ngelink ke FB belom ya??
  • kenapa twitter saya tak bisa ngelink ke FB ya? *berpikirkeras
  • bismillah, test lagi. sudah munculkah di FB twitt saya ini? mari kita cek!!
  • hoho..sudah bisa muncul ya twit2 saya di FB?
  • fokelah kalo begitu.btw, mohon maaf nih rekan2 FB sekalian apabila twit2 sy ini mengganggu. pasalnya, sy lumayan rajin ngetwit
  • seinget saya, saya coba buat link antara: twitter, fb, wordpress dan BBM. kerjain satu, muncul di semua tempat. lebih efektif..hehe
  • sekarang kan eranya media sosial. jadi belajar untuk “eksis” dgn kekinian. yg tidak bs ikutin perkembangan zaman, bakal dilindas. kan gitu?
  • 1 cont: dulu org harus beli koran/mantengin TV tk dapet berita2 terkini. nah sekarang itu semua tergantikan dgn adanya mobile HP & twitter
  • cukup punya HP (misal: BB) dan akun twitter. jangan lupa follow yg bnyk akun2 media online. mk dgn mudahnya qt dapetin informasi terupdate
  • contoh yg saat ini sedang ramai di bicarakan adl tentang #WorldHijabDay. update kan? kita jd tau kl hr ini adl Hari Hijab Dunia
  • tp ada satu yg sy sangat berpesan untuk rekan2 tuips n fb sekalian. jangan mudah menerima mentah2 apa2 yg rekan2 baca di media.
  • kritisi dulu. jika perlu, diskusi dgn rekan2 yg lain dan murobbi (guru).
  • tak bisa dipungkiri, yg namanya media: elektronik, cetak, online, itu semua tergantung dr siapa yg punya dan siapa yg berani bayar mahal.
  • yg kasian memang yg gak punya media pembelaan. cont:@presidenSBY. mn punya SBY media? paling2 punya TVRI yg kata org dah ketinggalan zaman
  • yg enak yg punya media. contoh: @Hary_Tanoe@aburizalbakrie, Chairul Tanjung, dll. media merupakan pilar ke4 dlm bangunan demokrasi
  • secara tidak langsung, merekalah “penguasa” di Republik ini. lihatlah betapa media2 mereka (TV, koran, online) mempengaruhi persepsi masy
  • sayangnya yah tuips, media di dunia ini dikuasai org2 Zionis Yahudi. dan betapa zalimnya mereka dgn medianya itu terhadap umat manusia.
  • mereka pelintir fakta2 yg ada ttg umat ini, mereka cekokin umat ini dgn tayangan2 tak bermoral. mereka hancurkan qt salah 1nya lewat media.
  • nauzubillah. begitulah seandainya mereka yg memimpin dunia ini. KEHANCURAN, KEZHALIMAN, KETIDAKADILAN, KEMISKINAN, dll.
  • ngemeng2, kok jd ngelebar ke mana2 ya tuips? hehe..tak apa lah. yg penting dah numpain unek2 yg ada di kepala. syukur2 manfaat tk org lain.
  • back to topic (topiknya apa ya?). penting buat qt ikutin perkembangan zaman. sy pribadi ingin selalu terlihat muda..hehe,,gak nyambung ya?
  • satu lagi cara mendapatkan informasi yg efektif dan cukup cepat menurut saya yaitu dgn cara membuat lansiran email.
  • tinggal pilih kata-kata yg ingin kita lansir via email, misal: “pilkada”, “puasa”, “pemimpin”, dll.
  • mk akan muncul secara otomatis setiap postingan di media online (portal, website, blog, dll) ke email qt. kl punya BB, tinggal bc di BB deh
  • Jusuf Kalla itu setau sy baca koran tiap harinya bisa sampe 10 koran..hahaha, gak muntah ya?! ampun ya Allah 🙂
  • demikian tuips sedikit kultwit dr sy ttg: Menyesuaikan Diri Dengan Perkembangan Zaman. krn zaman tak bs diubah, mk kitalah yg harus berubah
Coblos Nomor 4: Bang Hidayat+Bang Didik

Coblos Nomor 4: Bang Hidayat+Bang Didik

JAKARTA (14/6) – KPK mengumumkan harta kekayaan enam pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta. Pengumuman itu dilakukan di kantor KPK, Jalan Rasuna Said, Kuningan Jakarta Selatan Kuningan, Kamis (14/6/2012).

Kekayaan Pasangan Hidayat-Didik Paling Sedikit Dibanding Calon Lain

Kekayaan Pasangan Hidayat-Didik Paling Sedikit Dibanding Calon Lain

Di antara semua kandidat, cagub nomor urut 5 Faisal Batubara (Faisal Basri), menempati posisi paling bawah dengan total kekayaan Rp4.136.226.211. Namun, bila dihitung secara kolektif, maka pasangan Hidayat-Didik menduduki posisi paling buncit, yakni dengan komulatif kekayaan sebesar Rp 19.937.783.408 dan US$ 15.842.

Jumlah itu terdiri dari harta kekayaan Hidayat yang disampaikannya justru lebih didominasi oleh harta istrinya. Total kekayaan Hidayat yang dihitung oleh LHKBN senilai Rp 12.458.296.063 dan US$ 5.030. Sementara total kekayaan Didik senilai Rp 7.792.516.266 dan US$ 8.342.

Berikut adalah daftar kekayaan cagub dan cawagub DKI periode 2012-2017:

Fauzi Bowo per tanggal 14 Maret 2012 senilai Rp 59.389.281.068 dan US$ 325.000

Nachrowi Ramli per 30 Maret 2012 senilai Rp 15.784.271.234 dan US$ 30.003

Hendardji Soepandji per 12 April 2012 Rp 32.182.924.751 dan US$ 405.537

Ahmad Riza Patria per 29 Maret 2012 Rp 2.789.050.923

Joko Widodo per 31 Maret 2012 Rp 27.255.767.435 dan US$ 9.876

Basuki Tjahaja Purnama per 22 Maret 2012 Rp 12.458.296.063 dan US$ 5.030

Hidayat Nur Wahid per 28 Maret 2012 Rp 12.145.267.142 dan US$ 7.500

Didik Junaedi Rachbini per 22 Maret Rp 7.792.516.266 dan US$ 8.324

Faisal Batubara per 12 Maret 2012 Rp 4.136.226.211

Biem Triani Benjamin per 12 Maret 2012 Rp 33.029.189.336

Alex Noerdin per 15 Maret 2012 Rp 19.694.375.836

Nono Sampono per 1 Maret 2012 Rp 13.712.659.591. ***

sumber: http://www.hidayatdidik.net/

Hidayat Siap Gratiskan Sekolah Negeri dan Swasta

Hidayat Siap Gratiskan Sekolah Negeri dan Swasta

Jakarta (14/6) – Salah satu amanat Undang-undang Dasar (UUD) yang hingga kini belum terlaksana dengan baik adalah masalah pendidikan. Meski pemerintah berkomitmen mengalokasikan 20% dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk sektor pendidikan, namun nyatanya masih banyak warga yang belum bisa mengecap pendidikan layak.

Berangkat dari keprihatinan tersebut, Calon Gubernur DKI Jakarta, Hidayat Nurwahid, menegaskan jika dipercaya memimpin DKI Jakarta, dirinya siap untuk membebaskan biaya pendidikan, bukan hanya untuk sekolah negeri, namun juga swasta.

“Salah satu yang dibahas dalam UUD adalah tentang pendidikan seperti tercantum dalam pasal 31 ayat 1 dan 4. Atas dasar itulah, salah satu program unggulan saya jika terpilih menjadi gubernur adalah sekolah gratis baik negeri maupun swasta,” papar Hidayat.

Hal itu dikemukakan Hidayat saat memberi sambutan pada pembukaan seminar mengenai 4 Pilar Kebangsaan, yang merupakan bagian dari acara ulang tahun (milad) Pilgrim Moslem Boutique di Ruko Centre Pilgrim, Jalan Raya Penggilingan, Jakarta Timur, Kamis (14/6).

Mantan Ketua MPR itu mengemukakan alasan mengapa sekolah swasta juga perlu digratiskan, sebab UUD tidak memisahkan hak siapa pun untuk mendapatkan pendidikan.

“Dalam membayar pajak, justru yang paling besar adalah pihak swasta. Jadi mengapa mereka harus dipisahkan,” ungkap calon gubernur nomor urut 4 tersebut.

Ditambahkan Hidayat, sebagai bangsa yang besar, Indonesia dibangun oleh kekuatan karakter yang berlandaskan pada empat pilar kebangsaan. Keempat pilar kebangsaan itu adalah Undang-undang Dasar (UUD) 1945, Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.

Hidayat menyampaikan, penting untuk mengetahui dan memahami empat pilar kebangsaan tersebut. “Karena dengan mengetahui dan memahami keempat pilar itu, penghargaan dan rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia akan lebih tertanam,” pungkas Hidayat.***

sumber: http://www.hidayatdidik.net/

Hidayat Nurwahid & Didik J Rachbini Nobar Belanda Vs Jerman Bareng Warga Kampung Melayu

Hidayat Nurwahid & Didik J Rachbini Nobar Belanda Vs Jerman Bareng Warga Kampung Melayu

JAKARTA (13/6) — Eforia Piala Eropa (EURO) 2012 terasa di mana-mana. Pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta, Hidayat Nurwahid-Didik J Rachbini tidak mau ketinggalan merasakan eforia tersebut.

Dini hari ini, pasangan nomor urut 4 ini pun nonton bareng warga laga Belanda Vs Jerman di RT 016 RW 03 di Kampung Melayu, Jakarta Timur, Kamis (14/6/2012).

Hidayat dan Didik tiba, Rabu (13/6) pukul 23.00 WIB. Kehadiran Hidayat-Didik ke tempat nobar cukup mengejutkan sekitar ratusan warga setempat. Sebabnya, tempat nobar mereka yang tepat di pinggir kali Ciliwung ternyata disinggahi calon gubernur.

Sebelum nobar, Mantan Ketua MPR RI ini  tidak lupa melapor ke ketua RT setempat terlebih dahulu.

“Kita kan tahu aturan. Indonesia kan negara hukum,” ujar Hidayat saat bertamu ke rumah ketua RT 016, Wawan Sarwani.

Wawan pun menyambut baik kehadiran Hidayat dan Didik di kediamannya.

“Tentu kami senang, Pak Hidayat dan Pak Didik berkenan nobar di sini sama warga. Kita juga bisa sekalian curhat tentang Jakarta,” kata Wawan yang disambut gelak tawa warga.

Warga RT 016 memang biasa menggelar acara nobar, apa lagi dengan adanya Piala Eropa. Bahkan warga setempat menyediakan tempat khusus nobar. Tempat yang berlokasi di pekarangan kosong warga yang bersampingan dengan kali ciliwung selalu ramai dikunjungi warga.***

sumber: http://www.hidayatdidik.net/

Pelantikan-Rumah-Relawan-01

Pelantikan-Rumah-Relawan-01

Pilkada DKI makin memanas, setiap calon terus mengadakan penggalangan dukungan masyarakat.
Pendukung Hidayat Nur Wahid yang tergabung dalam Relawan Hidayat menyelenggarakan gathering di posko pusat Relawan Hidayat.
Salah satu program Relawan Hidayat adalah menjadikan rumah mereka sebagai Rumah Relawan Hidayat.
Rumah ini akan menjadi posko pemenangan Hidayat-Didik yang tersebar di berbagai wilayah di Jakarta.
Sekitar 600 orang Relawan Hidayat, yang kebanyakan adalah Ibu Rumah Tangga,  mengucapkan ikrar pemenangan Hidayat di seluruh TPS dalam pilkada Jakarta. Antusiasme terlihat dari semangat para peserta yang mengucapkan deklarasi pemenangan Hidayat-Didik. Sebagian dari mereka tampak terharu dan menitikan air mata saat pembacaan doa.

Deklarasi RRH Untuk Memenangkan Hidayat+Didik Satu Putaran

Deklarasi RRH Untuk Memenangkan Hidayat+Didik Satu Putaran

Jakarta (13/6) – Sosok calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Hidayat Nurwahid dan Didik J. Rachbini, tak diragukan lagi kapasitasnya oleh berbagai kalangan. Karenanya, dukungan dari sejumlah kalangan pun terus mengalir ke pasangan yang diusung Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Hal itu tercermin saat lebih dari 1.000 relawan yang tergabung dalam Rumah Relawan Hidayat mengikuti deklarasi dukungan di Hidayat+Didik Center, Jalan Buncit Raya, Jakarta Selatan, Rabu (13/6) sore. Ribuan relawan ini pun berkomitmen untuk memenangkan Hidayat-Didik dalam satu putaran pada Pemilukada DKI Jakarta, Juli mendatang.

Acara yang diikuti oleh berbagai kelompok, etnis, profesi, organisasi dan budaya ini mengusung tema “Bersama, Mari Menangkan TPS Kita”. “Ungkapan yang sangat menarik, tapi penuh makna,” puji cagub nomor urut 4 tersebut.

Menurut Hidayat, tema yang diusung relawan sangat penting untuk diaplikasikan. Dengan menang di setiap Tempat Pemungutan Suara (TPS), berarti memenangkan pemilukada.

Mantan Ketua MPR RI ini juga memuji komitmen dan kesediaan warga dari seluruh penjuru Jakarta ini menjadi relawan bagi pasangan Hidayat-Didik. Tokoh yang pernah memimpin PKS menjadi partai terbesar di DKI Jakarta ini pun mengajak relawan untuk berjuang bersama.

“Mari kita bekerja bersama, hadirkan Jakarta yang hebat, Jakarta yang bermartabat,” ajak Hidayat yang disambut teriakan kesanggupan dari ribuan relawan yang hadir.

Semangat para relawan pun semakin membara setelah mendengar orasi politik dari cagub yang terkenal dengan Batik Orange-nya itu. Salah seorang Relawan Rumah Hidayat yang merupakan Ketua Relawan Cinta Jakarta, Abas Basyumi, berkomitmen untuk memenangkan Hidayat-Didik dalam satu putaran.

“Kami siap mengantarkan Pak Hidayat ke Balai Kota (sebagai Gubernur Jakarta) dalam satu putaran,” pekik Abas yang disambut tepuk tangan riuh para relawan.

Acara yang dihibur sejumlah seniman jalanan ini terus mengundang minat warga Jakarta yang ingin tergabung menjadi Relawan Rumah Hidayat. Akibatnya, meski panitia sudah menyiapkan 2.000 kursi, namun banyak relawan yang terpaksa berdiri akibat membludaknya massa.

Acara ini ditutup dengan pelantikan 400 anggota Rumah Relawan Hidayat yang tersebar di berbagai penjuru Jakarta oleh Hidayat Nurwahid. “Insya Allah akan segera menyusul rumah-rumah relawan berikutnya. Kita tunggu saja,” pungkas Hidayat.***

sumber: http://www.hidayatdidik.net/

Hidayat-Didik Menjadi Relawan Pengelola Sampah

Hidayat-Didik Menjadi Relawan Pengelola Sampah

Jakarta (13/6) – Sampah adalah permasalahan serius yang sering dipandang remeh oleh sebagian masyarakat. Padahal, sampah yang tidak diurus dengan baik, akan menimbulkan dampak besar bagi masyarakat sendiri.

Berangkat dari keprihatinan tersebut, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Hidayat Nurwahid-Didik J. Rachbini, Rabu (13/6) siang,  mendatangi tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Rawasari, Kelurahan Cempaka Putih Timur, Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Selain berdialog dengan pengelola TPST Rawasari, Hidayat-Didik juga menyempatkan untuk mencoba melakukan proses penyaringan sampah.

Bahkan, Hidayat-Didik menyatakan ketertarikannya menjadi duta lingkungan hidup dan bergabung menjadi relawan Indonesia Solid Waste Association (InSWA), selaku pengelola TPST Rawasari.

“Kami datang untuk mengetahui dan mempelajari bahwa sampah dapat difungsikan dengan lebih baik. Sebab, sampah adalah persoalan yang tidak bisa dipandang sebelah mata,” ujar Hidayat.

Hidayat menilai upaya positif yang sudah dilakukan pengelola TPST Rawasari harus dilanjutkan. Calon gubernur nomor urut 4 itu pun memberi apresiasi dan penghargaan atas perjuangan pengelola TPST yang telah memperjuangkan apa yang mungkin tidak dilakukan oleh banyak orang.

Sementara Didik mengatakan, pengelolaan sampah harus dimulai dari hulu. “Nantinya, pengolahan sampah akan kita awali dari hulu, sehingga tidak hanya membebani bagian hilir. Untuk itu, diperlukan collective action,” ujar Didik.

Mengubah Sampah jadi Lebih Berguna

Ketua InSWA, Sri Bebassari, menjelaskan, pengolahan sampah terpadu ini membantu mengurangi pembuangan sampah ke TPA Bantar Gebang, Bekasi hingga 70%. “Kita upayakan yang dibawa ke Bantar Gebang hanya tersisa 30%,” ungkap Sri.

Pengolahan sampah dilakukan dengan mengubah sampah menjadi suatu yang bermanfaat, seperti menjadi pupuk kompos. Selain itu, InSWA juga memberdayakan ibu-ibu rumah tangga untuk melahirkan kreativitas dengan membuat kerajinan dari bekas bungkus permen.

Wira, salah seorang warga yang telah menghasilkan banyak kerajianan dari bekas bungkus permen menjelaskan, mereka melakukan aktivitas tersebut sekaligus untuk mengisi waktu luang bagi ibu-ibu rumah tangga.

Berdirinya TPST Rawasari diawali adanya kerjasama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan pemerintah daerah dalam melakukan penelitian tentang sampah. Saat ini, pengolahan sampah di TPST Rawasari dikelola oleh InSWA.***

sumber: http://www.hidayatdidik.net/


Total Kunjungan:

  • 661,382 hits

Follow me on Twitter

Yang Lagi OL

PageRank

Komentar Terakhir:

ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ on Download Majalah Xcode Yogyafr…
ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ on Download Majalah Xcode Yogyafr…
Sharonda Teller on Download Majalah Xcode Yogyafr…
ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ on Selamat Milad (Ulang Tahun) Ya…
Kata Mutiara Islami… on Selamat Milad (Ulang Tahun) Ya…
ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ on Halloo Dunia
ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ on Daftar Situs Yang Menghina…
ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ on Daftar Situs Yang Menghina…
ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ on Daftar Situs Yang Menghina…
ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ on Daftar Situs Yang Menghina…
ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ on Daftar Situs Yang Menghina…
ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ on Daftar Situs Yang Menghina…
ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ on Daftar Situs Yang Menghina…
ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ on Daftar Situs Yang Menghina…
ᵝᴵᴬᴺᴳᴷᴬᴸᴬ on Daftar Situs Yang Menghina…

Kenal Lebih Dekat di: