Archive for the ‘Sekolah’ Category
Benjamin Franklin mengatakan, “Kejujuran adalah kebijakan paling baik.”
Minggu ini sebagian siswa/siswi SMA telah menyelesaikan UAS nya. Meski ada yang masih UAS, namun rata-rata sekolah telah menyelesaikannya. Berarti minggu ini adalah minggu-minggu remedial. Kalian pasti dag dig dug menanti nilai-nilai yang keluar untuk setiap mata pelajaran? Kakak kakak Les Privat Accelera Plus mendoakan agar kalian mendapatkan nilai yang memuaskan sehingga bisa menikmati waktu liburan dengan tenang tanpa ocehan mamah papah di rumah. Amin..hehe J
Minggu ini adalah jatahnya siswa/siswi SMP melaksanakan UAS. Tak lupa kakak kakak Les Privat Accelera Plus juga ingin mengucapkan “Selamat Menempuh UAS. Lakukan yang terbaik. Junjung tinggi asas kejujuran. Lebih baik mendapatkan nilai kecil tetapi jujur ketimbang mendapatkan nilai yang bagus tapi hasil mencontek. Tentu akan lebih bagus lagi jika kalian mendapatkan nilai yang bagus dengan kejujuran (tanpa mencontek).”
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Jujurlah kalian selalu, karena sesungguhnya kejujuran itu mengantarkanmu pada kebaikan; dan kebaikan itu sesungguhnya mengantarkanmu menuju surga. Sedang dusta hanya akan mengantarkanmu pada keburukan dan dosa; dan sesungguhnya dosa itu mengantarkanmu menuju neraka.” (HR. Bukhori & Muslim)
Terakhir, berhubung sudah memasuki akhir-akhir Desember, yang berarti waktu liburan kian dekat, kami segenap kru Les Privat Accelera Plus ingin mengucapkan “Selamat Liburan Sekolah dan Liburan Tahun Baru. Semoga liburannya menyenangkan dan bias memasuki tahun ajaran baru dengan fresh.”
sumber: http://les-private.com/selamat-menempuh-uas-dan-selamat-liburan/
Inilah Alasan-Alasan Kenapa Les Privat Itu Bisa Menjadi Solusi Yang Baik Untuk Mengatasi Problem Belajar Murid
Posted by: Nur Ali Muchtar on: November 25, 2012
Kebanyakan murid biasanya gak cukup cuma ngandelin belajar di sekolah dan di rumah seorang diri. Maka alternatifnya adalah ikut belajar di luar waktu sekolah. Maka bimbel dan privat menjadi pilihan. Bimbel mungkin bisa menjadi pilihan yang bagus, akan tetapi banyak sekali kekurangan-kekurangan bimbel dibandingkan dengan belajar privat di rumah. Berikut akan dijabarkan lebih lanjut kelebihan-kelebihan belajar privat di rumah dibanding belajar di tempat bimbel ataupun sekolah:
- Waktu bisa fleksibel dan biasanya disesuaikan dengan jadwal murid dan guru. Beda dengan bimbel yang memang waktunya sudah ditetapkan. Maka mau tidak mau murid harus ikut dengan waktu yang sudah ditetapkan tersebut.
- Gak usah capek-capek pergi ke tempat bimbel karena guru akan datang sendiri ke rumah murid. Ini tentu sangat membantu siswa dalam belajar terutama karena tenaga siswa sudah terkuras habis belajar di sekolah. Rata-rata sekolah belajar dari pkl 07.00 – 15.00. Jika sorenya harus pergi ke tempat bimbel yang belum tentu dekat jaraknya, tentu akan sangat menguras tenaga. Maka belajar privat di rumah bisa menjadi solusi bagus untuk dipilih.
- Bisa belajar lebih fokus. Di sekolah perhatian guru harus tercurah untuk sekitar 30-40 murid, pun demikian dengan bimbel, pikiran guru harus tercurah untuk sekitar 10-15 murid. Beda dengan privat, namanya privat berarti seorang diri. Guru bisa fokus untuk menggembleng murid yang seorang diri tersebut. Tentu ini akan jauh lebih efektif dalam memberikan pemahaman pada seorang murid privat.
- Murid bisa lebih leluasa untuk bertanya dan mengeksplor kemampuan. Beda dengan belajar di sekolah ataupun tempat bimbel yang memang jumlahnya lebih dari satu orang. Biasanya ada murid yang enggan untuk bertanya meski ia sebenarnya tidak paham dengan apa yang ia pelajari di sekolah ataupun tempat bimbel. Entah mungkin karena malu, gengsi, takut, dan sebab-sebab yang lain. Nah saat belajar privat di rumah dijamin rasa minder dan malu itu akan hilang 100% karena tak ada murid lain selain dirinya.
- Guru yang didatangkan biasanya dari PTN-PTN ternama yang sudah berpengalaman dan memiliki kemampuan mengajar yang baik serta memahami kondisi murid. Untuk Les Privat Accelera Plus sendiri biasanya guru didatangkan dari UI, ITB, UGM, UNJ, UNPAD, UNAIR, UNDIP, dll.
- Jika murid tidak cocok dengan seorang guru, maka bisa dengan mudah untuk melakukan pergantian guru hingga didapat guru yang dirasa cocok dengan murid. Ini pelayanan yang Les Privat Accelera Plus lakukan pada klien.
- Murid bisa konsultasi dengan sangat leluasa dengan guru privat. Mungkin saja ada murid yang merasa malu untuk mengkonsultasikan masalah-masalahnya lewat jalur sekolah atau bimbel, nah privat ini bisa menjadi solusinya. Kadekatan murid dengan guru privat tak bisa dielakan lagi karena murid dan guru benar-benar melakukan proses pembelajaran yang cukup intens. Alhasil murid tak malu-malu untuk mengkonsultasikan masalah-masalah yang dihadapinya.
- Progres (perkembangan) murid benar-benar terpantau. Orang tua murid juga bisa menanyakan secara langsung tentang progres ini mengingat sang guru privat bisa sangat mudah ditemui.
- Dan tentu masih banyak keunggulan-keunggulan lainnya antara les privat dengan belajar di tempat bimbel ataupun sekolah. So, sudahkah Anda berpikir untuk beralih belajar privat di rumah?
(Ali @nuralimuchtar)
Tawuran SMA 70 Dengan SMA 6, Pasti Bukan Anak Rohis @nuralimuchtar
Posted by: Nur Ali Muchtar on: September 25, 2012
- satu org tewas saat tawuran pelajar antara SMA 70 dgn SMA 6 td siang. yg tawuran, pasti bukan anak #Rohis. cc @Metro_TV
- jelas sy prihatin dgn tawuran yg terjadi. beberapa murid sy juga ada yg dari SMA 70 Jakarta.
- kayaknya, gak abis2 nih dua SMA (70 dan 6 Jakarta) tawuran. udah berurat akar kali ya.
- beberapa teman sy semasa kuliah kebetulan ada yg dari SMA 70 Jakarta. tp sedikit yg anak #Rohis.
- nampaknya perlu banyak anak #Rohis di kedua SMA tersebut (SMA 70 dan 6 Jakarta).
- insyaAllah dah, makin banyak anak#Rohis nya, peluang tawuran bs makin sedikit. @Metro_TV
- kegiatan2 tawuran, nongkrong2 di pinggir jalan, pacaran, ngerokok, mabok sampe narkoba, bakal tergantikan dgn yg lbh positif di #Rohis.
- kegiatan2 #Rohis mah yg positif2, berpahala lagi. contoh: mentoring, pengajian sabtu, bimbingan baca quran, mabit, rihlah (jln2), dll
- makin banyak kegiatan2 positif tsbt, makin bagus. oleh karena itu, jmlh anak2 yg ikut #Rohis harus makin banyak
- ini tanggung jawab alumni2 #Rohis nya nih. adakah alumni Rohis dr SMA 70 dan SMA 6 Jakarta di sini?
- jangan mau kalah dong dgn alumni2 yg sering dateng ke sana justru untuk profokasi tawuran dan hal2 negatif lainnya.
- sy denger baik dr temen atau murid sy yg anak SMA 70 bhw sistem senioritas di sana begitu kental.
- tau kan sistem senioritas yg saya maksud itu kayak gimana? #TawuranSMA70dan6
- “eh gw senior lo, jalan nunduk lo di depan gw”. #TawuranSMA70dan6
- “eh jangan nyolot lo ya di depan gw”.#TawuranSMA70dan6
- seorang murid sy (perempuan) pernah bertutur: “ya elah kak, gw mah udah biasa kali di gebukin sama senior.#TawuranSMA70dan6
- “dikurung di kamar mandi sendirian, rambut gw dicukur-cukur, sampe baju gw disilet-siletin, itu semua mah gw dah biasa”. #TawuranSMA70dan6
- denger itu sy cuma bisa geleng-geleng. kok bisa ya segitunya?#TawuranSMA70dan6
- waktu sy kecil yg suka tawuran itu anak2 STM yg isinya anak2 cowok semua.#TawuranSMA70dan6
- skrg STM dah jarang tawuran, malah anak SMA gantian yg sering. lucu ya?!#TawuranSMA70dan6
- anak SMA itu cocoknya “tawuran” sama pulpen, buku dan qur’an. gak cocok tawuran dgn samurai, pedang, golok, linggis. #TawuranSMA70dan6
- katanya yg meninggal itu disabet pake celurit. yg nyabet anak kls 3 SMA 70. yg disabet kls 1 SMA 6, usianya baru 15 thn.#TawuranSMA70dan6
- alhamdulillah blm pernah sy lihat SMA sy dulu, SMA 13 Jakarta tawuran..alumni#Rohis kuat sih..hehe @Metro_TV
- lah kita kan yg senior2 mereka gak pernah ngajarin tawuran. apalagi ngajarin jadi teroris. #TawuranSMA70dan6
- yg qt ajarin ke mereka itu: gimana caranya baca Qur’an yg bener, ibadah yg bener, perbaikin akhlak dgn guru & ortu, dll. #TawuranSMA70dan6
- kehadiran #Rohis memberikan warna tersendiri bagi wajah pemuda Indonesia.#TawuranSMA70dan6 @Metro_TV
- belom pernah sy denger dalam sejarahnya -dr thn 80an sampe skrg- anak #Rohistawuran. lah wong ngerokok aja kagak.#TawuranSMA70dan6
- jadi makin banyak anak2 #Rohis di SMA, makin bagus. makin teduh dah tuh sekolah. #TawuranSMA70dan6
- bagus tuh kl guru2 di SMA 70 dan SMA 6 Jakarta menghidupkan dan menggeliatkan#Rohis di sekolahnya masing2.#TawuranSMA70dan6
- gak ada tuh ungkapan, anak #Rohis gak gaul. apa iya yg disebut anak gaul itu anak2 yg suka tawuran dan yg suka ngerokok? #TawuranSMA70dan6
- yg baca Qur’an tuh yg gaul. udah pinter, soleh lagi. ini anak gaul. smart, brilian, peduli sama lingkungannya lagi.#TawuranSMA70dan6
- di luar negeri anak2 SMA dah bisa ngerakit robot, nemuin teori2 baru, sukses bisnis, dll. di Indonesia tawuran. duh gusti#TawuranSMA70dan6
- diajarin baca Qur’an, ngedalemin agama, benerin ibadah, malah dituduh sarang teroris..aduh aduhh,,#TawuranSMA70dan6 @Metro_TV
- turut prihatin dgn pihak2 yg tak senang dengan kemajuan anak2 muda Indonesia, cc @Metro_TV. #TawuranSMA70dan6
- kl ketangkep, suruh jadi anak Rohis pak 🙂 RT @Metro_TV: Polisi Kejar 20 Siswa SMA 70 metrotvn.ws/N107298
- tuh barusan berita dr @Metro_TV: Polisi Kejar 20 Siswa SMA 70. enak apa didenger? anak SMA dah harus kejar2an sama polisi #TawuranSMA70dan6
- kebanyakan anak2 SMA itu tawuran biasanya karena ikut2an atw gara2 gak enak sama senior atau karena takut sama senior. #TawuranSMA70dan6
- murid sy yg anak SMA 70 pernah bilang: “kita kl gak ikut tawuran dibilang banci kak”. #TawuranSMA70dan6
- apa iya #TawuranSMA70dan6 yg katanya sudah berurat akar itu tak bs diselesaikan?
- meminjam bahasanya seorang guru: bisa kok asal kita mau dan yakin bisa untuk stop #TawuranSMA70dan6.
- gak ada toh yg gak mungkin di dunia ini selama kita mampu membayangkannya. termasuk untuk stop#TawuranSMA70dan6 itu.
- tuh barusan baca lagi dr twit seseorang,#TawuranSMA70dan6 dah terjadi dari thn 80an. ampun ya Allah.
- saya pengen denger nih gagasan dr tuips2 sekalian: “gimana cara #StopTawuran#TawuranSMA70dan6 ini?” ada ide? yuk share di sini..
- sy mau kasih ide. ide pertama saya adl: menghidupkan dan menggeliatkan #Rohisdi SMA 70 dan SMA 6 Jakarta.#TawuranSMA70dan6
- @nuralimuchtar #StopTawuran#TawuranSMA70dan6,, saran dr pak Harto bersama ust.Hilmi u/ adakan sanlat 3 harian dgn #Rohis sbg pelaksananya
- waduh.. RT @adreem68: @nuralimuchtaradain pertandingan tinju satu lwn satu.lbh fair.
- In: Artikel dari luar | Ayo Beresin Jakarta | Bang Dayat | Bang Didik | Bang Hidayat | Bang Hidayat+Bang Didik | Bangsa | Batik Beresin Jakarta | Berita | Bisnis | Bu Diana | Coblos Batiknya | Coblos Nomor 4 | Dakwah | Diana Abbas Thalib | Diana Nur Wahid | Didik J Rachbini | Didik Jakarta | Didik Junaidi Rachbini | Dr. Diana | Dr. Hidayat Nur Wahid | Dr. Hidayat Nurwahid | Foto-foto | Hidayat | Hidayat 4 | Hidayat Didik | Hidayat Gubernur Jakarta | Hidayat Jakarta | Hidayat Nur Wahid | Hidayat Nurwahid | Hidayat PKS | Hidayat+Didik | Hidayat+Didik Jakarta | HNW | HNW | HNW - DJR | HNW - DJR | http://hidayatdidik.net/ | Islam | Jakarta | Jujur Pantang Khianat | Menulis | Pilkada DKI 2012 | PKS | Politik | Prof. Dr. Didik J Rachbini | Relawan Hidayat | Sekolah | Situs | Tokoh | Ustadz Hidayat
- 1 Comment
Jakarta (14/6) – Salah satu amanat Undang-undang Dasar (UUD) yang hingga kini belum terlaksana dengan baik adalah masalah pendidikan. Meski pemerintah berkomitmen mengalokasikan 20% dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk sektor pendidikan, namun nyatanya masih banyak warga yang belum bisa mengecap pendidikan layak.
Berangkat dari keprihatinan tersebut, Calon Gubernur DKI Jakarta, Hidayat Nurwahid, menegaskan jika dipercaya memimpin DKI Jakarta, dirinya siap untuk membebaskan biaya pendidikan, bukan hanya untuk sekolah negeri, namun juga swasta.
“Salah satu yang dibahas dalam UUD adalah tentang pendidikan seperti tercantum dalam pasal 31 ayat 1 dan 4. Atas dasar itulah, salah satu program unggulan saya jika terpilih menjadi gubernur adalah sekolah gratis baik negeri maupun swasta,” papar Hidayat.
Hal itu dikemukakan Hidayat saat memberi sambutan pada pembukaan seminar mengenai 4 Pilar Kebangsaan, yang merupakan bagian dari acara ulang tahun (milad) Pilgrim Moslem Boutique di Ruko Centre Pilgrim, Jalan Raya Penggilingan, Jakarta Timur, Kamis (14/6).
Mantan Ketua MPR itu mengemukakan alasan mengapa sekolah swasta juga perlu digratiskan, sebab UUD tidak memisahkan hak siapa pun untuk mendapatkan pendidikan.
“Dalam membayar pajak, justru yang paling besar adalah pihak swasta. Jadi mengapa mereka harus dipisahkan,” ungkap calon gubernur nomor urut 4 tersebut.
Ditambahkan Hidayat, sebagai bangsa yang besar, Indonesia dibangun oleh kekuatan karakter yang berlandaskan pada empat pilar kebangsaan. Keempat pilar kebangsaan itu adalah Undang-undang Dasar (UUD) 1945, Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhinneka Tunggal Ika.
Hidayat menyampaikan, penting untuk mengetahui dan memahami empat pilar kebangsaan tersebut. “Karena dengan mengetahui dan memahami keempat pilar itu, penghargaan dan rasa memiliki terhadap bangsa Indonesia akan lebih tertanam,” pungkas Hidayat.***
sumber: http://www.hidayatdidik.net/
- In: Artikel dari luar | Ayo Beresin Jakarta | Bangsa | Berita | Betawi | blog | Coblos Batiknya | Coblos Nomor 4 | Doa | Foto-foto | hacker | HNW | HNW - DJR | http://hidayatdidik.net/ | ilkom | Internasional | internet | Islam | Jakarta | Jakarta Barat | Jakarta Pusat | Jakarta Selatan | Jakarta Utara | Jujur Pantang Khianat | komputer | kriptografi | linux | math | maya | Menulis | Pilkada DKI 2012 | PKS | Politik | Relawan Hidayat | Rizki | Sastra | Sekolah | Situs | Skripsi | Sungai Tiram | Tarbiyah | TI | tips&trik | Traveling | Uncategorized | Unek-unek | Universitas Indonesia | Wanita
- Leave a Comment
Jakarta (12/6)–Semakin dekatnya waktu pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, pasangan nomor urut 4, Hidayat Nurwahid-Didik J. Rachbini terus menuai dukungan dari masyarakat.
Kali ini dukungan datang dari warga di kawasan Mampang VI, Kelurahan Tegal Parang, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Ratusan warga, yang terdiri dari bapak-bapak, kaum ibu serta pemuda, antusias menyambut kehadiran Hidayat Nurwahid, Selasa (12/6) malam.
Pada acara tersebut sekaligus juga dilakukan deklarasi dukungan warga Tegal Parang untuk memenangkan pasangan Hidayat-Didik.
Dalam sambutannya, Hidayat meluruskan fitnah yang menyebut dirinya dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) anti Maulid. Menurutnya, tuduhan tersebut sangat tidak beralasan karena dirinya kerap menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Soleh Rahmani, tokoh masyarakat Mampang yang juga sempat belajar bersama Hidayat di Madinah, Arab Saudi, mengungkapkan, walaupun berbeda aktivitas, dirinya dan Hidayat tetap menekuni jalan dakwah.
“Sekarang, saya dan Ustadz Hidayat tetap sama-sama memperjuangkan dakwah, namun cara dan jalannya agak berbeda,” ungkap Soleh.
Ia juga menyampaikan harapan agar Hidayat bisa berhasil dalam pemilukada Juli mendatang, karena diharapkan kemenangan tersebut akan sangat membantu perjuangan dakwah.***
sumber: http://www.hidayatdidik.net/
Pentingnya Tarbiyah (Pendidikan) Bagi Peradaban Suatu Bangsa
Posted by: Nur Ali Muchtar on: April 22, 2012
- In: Bangsa | Cinta | Dakwah | Menulis | Motivasi | Olahraga | Pemuda | Pengembangan Diri | PKS Marunda | Sekolah | Sepak Bola | Sungai Tiram | Tarbiyah
- 2 Comments
tadi maen bola dengan anak-anak dari bambu kuning rw2, sungai tiram, marunda, jakarta utara. dari 12 orang anak usia sekolah smp-sma, dimana mereka ini masih dalam satu rt, cuma 3 orang yang masih sekolah. sisanya putus sekolah. alasan utamanya selain masalah dana yaitu tidak adanya motivasi dari lingkungan tempat dimana mereka tinggal sehingga mereka menggangap, buat apa sekolah? apa gunanya buat kami? toh si anu lulusan sma sama aja dengan kita-kita dan kebanyakan orang, MENGANGGUR. ironis.
tetapi ada hal penting yang perlu kita renungi di sini yaitu kenyataan bahwa suatu bangsa tidak akan bisa maju jika minat sekolah (belajar) anak-anak usia sekolahnya kecil atau bahkan hilang sama sekali. pendidikan (tarbiyah) adalah jawaban dari pertanyaan: “apa kunci dibalik kemajuan peradaban suatu bangsa?”.
dari tarbiyah (pendidikan) inilah segalanya bermula. dan memang ada benarnya perkataan, “tarbiyah memang bukan segala-galanya, tapi segala-galanya bisa bermula dari tarbiyah”. so, tarbiyah adalah keniscayaan bagi umat manusia, lebih-lebih untuk rakyat indonesia dimana negara besar ini masih dalam posisi tertinggal cukup jauh dibandingkan dengan negara-negara maju yang lain.
Posted by: Nur Ali Muchtar on: March 10, 2012
- In: Cinta | Menulis | Puisi | Sekolah
- Leave a Comment
begiulah rindu. bahwa ia akan muncul setelah perpisahan yang cukup lama. membulan, bahkan menahun. atau, mungkin juga dalam bentuk yang lain. tak pernah bertemu, tapi energi setrumnya, seperti membius pesona raga dan jiwa, seluruhnya.
dan ketika rindu itu membuncah di dalam dada, seolah ada ledakan dahsyat di dalam jiwa. menggelegar. menampar-nampar ulu hati. bahkan terkadang, membuat daya ingat hilang bak orang gila di pinggir jalan.
hanya ada satu obat rindu: pertemuan. tapi, apalah daya. kekuatan hati terkalahkan oleh kenyataan lingkungan. atau, mungkin juga azam sudah kuat, tapi ada prioritas lain yang harus ditunaikan.
maka seperti itulah dampaknya: senewen, gila, semaput, menggelepar tak berdaya. “Rabbi… Rabbi… Rabbi… tolong hamba”, begitu jerit hatinya.
- In: Cinta | Dakwah | Islam | Menulis | Pemuda | Pengembangan Diri | Sekolah | Tarbiyah
- 2 Comments
seseorang dari mereka bertanya: “kak, pacaran boleh gak sich??”. saya tercenung sebentar, lantas berkata: “boleh gak yeahhhhh…hehehehe”. selanjutnya, saya tidak mengatakan bahwa pacaran itu tidak boleh, bahwa pacaran itu haram, bahwa kalian harus menjauhi itu yang namanya pacaran. saya tidak mau mengekang itu pada mereka saat ini. karena jelas, sangat-sangat beresiko. sekali lagi, sangat-sangat beresiko. maklum lah, mereka kan baru kelas satu dan baru mentoring. kalo saya larang mereka untuk pacaran saat ini, takutnya mereka malah mental dan gak mau mentoring-mentoring lagi. berabe toh??
alih-alih menjelaskan tentang hukum pacaran, saya malah menanyakan pada mereka satu-satu tentang gimana pendapat mereka mengenai pacaran. satu persatu dari mereka menjawab. ada yang bilang gak boleh karena mendekati zina. ada yang bilang haram. ada pula yang bilang, boleh kalo itu sifatnya positif dan gak boleh kalo sifatnya negatif. saya pun bertanya pada orang yang bersangkutan, maksudnya pacaran yang positif dan negatif itu gimana? “maksunnya gini kak. kan kita biasanya suka tuh dapet semangat dari doi. misal: jadi rajin belajar, ngebangunin tahajjud, ngigetin pr, dan lain sebagainya. kalo yang negatif itu, ya yang ngedeketin zina itu (pegangan tangan, ciuman, memandang dengan nafsu syahwat, jalan berduaan, dll)”. lantas saya bertanya lagi pada mereka, “pacaran jaman sekarang itu emang kayak gimana?”. dengan malu-malu, merekapun menjawab, “pacaran yang negatif itu kak, yang ngedeketin zina”. sampai di sini, saya tidak melanjutkan dan tidak menyimpulkan bahwa pacaran itu haram karena cenderung mendekati zina atau malah bahkan sudah berbuat zina. nah yang paling membuat saya bingung adalah saat mereka menanyakan hal ini: “kakak pacaran gak?”. *jleeebbbbb… bingung saya mau jawab apa. hehe
saya berpikiran, tahap awal yang harus saya bangun dengan mereka adalah kedekatan secara hati, emosi dan pikiran. adapun pelarangan-pelarangan dengan mengatakan pacaran itu tidak boleh, tidak dibenarkan dalam islam. atau jangan main band, dan lain sebagainya, benar-benar saya hindari saat ini. kebetulan minggu kemaren ada salah seorang dari mereka yang ijin gak ikut mentoring karena mau ngeband. tapi saya senang, karena sebelum ngeband, ia datang dulu menemui saya, setelah itu shalat ashar, baru kemudian ia berangkat dengan grup bandnya yang memang sudah terbentuk sejak kelas 3 smp.
saya justru senang saat mereka menanyakan pada saya apakah pacaran itu boleh atau tidak. karena itu berarti, sudah mulai ada sedikit “warning” di otak mereka dari mentoring yang biasa kita lakukan selama seminggu sekali. tidak pernah, sama sekali tidak pernah saya melarang mereka saat mereka melakukan ini, melakukan itu atau melakukan ono. yang saya lakukan adalah mencoba untuk menerangkan konsep-konsep islam berkaitan dengan keimanan, ketakwaan, surga, neraka, kematian, konsep hidup sukses, al-qur’an, sunnah, hablum minallah, hablum minannas, beramal shalih, tujuan hidup dan lain-lainnya. saya mencoba untuk menjelaskan itu semua dengan sesering mungkin melibatkan mereka dengan diskusi. saya berpikiran, insyaAllah kalo mereka paham dengan hal-hal tersebut, akan dengan sendirinya mereka menjauhi segala sesuatu yang memang dilarang dalam agama.
dan yang membuat saya tercengang adalah ini: kita mulai mentoring biasanya jam3 sore, dan baru selesai biasanya pas isya. setelah shalat isya berjamaah, baru kita semua pulang ke “kandang” masing-masing. kita memang menyelingi selang waktu tersebut dengan belajar matematika. tapi itu bisanya setelah mentoring (di akhir-akhir). dan belajar matematikanya jauh lebih sedikit ketimbang mentoringnya. entahlah, saya pun dibuat terheran-heran oleh mereka. karena gini, mereka ini kan baru mentoring, tapi gairah “diskusinya” jelas-jelas hidup di dalam diri mereka. dan alhamdulillahnya, sayapun masih kuat untuk meladeni mereka hingga mereka sendiri yang bilang: “okeh kak sampe di sini dulu. udah malem”. atau kita baru berhenti saat penjaga sekolah memanggil kita seraya berkata: “ini gak pada pulang apa udah malem?”. biasanya dijawab oleh anak-anak dengan jawaban: “iya pak sebentar lagi. nanggung ini”.
saya hanya bisa berkata dalam hati: “ya Allah, hamba cinta mereka karena Engkau. berilah hidayah pada mereka. dan jadikan mereka merupakan orang-orang yang kelak memiliki komitmen yang kuat dengan dakwah dan tarbiyah. rahmati dan berkahilah kami semua. amin”.
Apresiasi Mobil ESEMKA
Posted by: Nur Ali Muchtar on: January 6, 2012
saya kira, akan lebih tepat jika para pejabat, parpol, atau siapapun itu yang terpukau dengan mobil ESEMKA apabila mengapresiasinya bukan dengan membeli dan memesan ESEMKA beramai-ramai untuk kendaraan dinas atau untuk apapun itu. yang ditakutkan nantinya justru membebani para siswa SMK tersebut. coba bayangkan jika para siswa tersebut harus mengejar target membuat mobil dalam skala besar. jika tidak didukung dengan manajemen dan peralatan yang lengkap dan sumber daya manusia yang banyak, tentu mereka akan kualah sendiri. dan ini, nanti, imbasnya pada prestasi belajar para siswa tersebut.
semua orang tau, tugas siswa itu belajar. bukan untuk bekerja ataupun berbisnis. bukan saya tidak mendukung penemuan-penemuan hebat anak-anak SMK tersebut, saya hanya khawatir saja prestasi mereka justru akan melorot seandainya tenaga mereka harus tercurah untuk memproduksi mobil dalam jumlah yang banyak, demi memenuhi pesanan. boleh saja mereka terus produksi untuk mendukung kemajuan sekolah dan finansial mereka, hanya saja jangan terlalu ngoyo untuk memproduksi seolah-olah mereka adalah perusahaan yang memang khusus membuat mobil.
buat saya gak masalah mereka tetap produksi, hanya saja perlu diperhatikan hingga batasan agar tidak sampai mengganggu proses belajar mengajar di sekolah. toh belajar adalah investasi. bahkan dengan belajar, bisa jadi kedepannya mereka akan memproduksi mobil-mobil yang lebih dahsyat lagi. saya kira apresiasi bisa diganti dengan bentuk lain, misalnya: memberikan beasiswa sehingga mereka bisa menuntut ilmu setinggi-tingginya atau memberikan sumbangan untuk melengkapi fasilitas-fasilitas sekolah yang kurang atau bisa dalam bentuk lainnya yang intinya, bisa mendukung kapasitas ilmu, pendidikan dan pengalaman mereka.
salut untuk para pelajar di kota solo. semoga bisa terus berkarya demi kemajuan bangsa dan negara. semoga SMK-SMK lain se-indonesia turut terpacu untuk bisa berbuat seperti mereka-mereka yang ada di solo. maju terus pendidikan indonesia. jayalah bangsaku. jayalah negeriku.
Formalisme Dalam Dunia Pendidikan
Posted by: Nur Ali Muchtar on: November 27, 2011
- In: Sekolah | Tokoh | Unek-unek
- Leave a Comment
“formalisme dalam dunia pendidikan, gak bisa membuat kita maju”. ini bukan saya yang ngomong tapi Prof. Azyumardi Azra (mantan rektor UIN Syarif Hidayatullah). kalo saya ditanya, apakah saya sepakat? saya akan menjawab: 100% saya sepakat. bukan tanpa alasan saya menyetujuinya. yang jelas, saya sudah pernah merasakan jenjang pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA hingga S1. dan yang saya rasakan, formalisme di dalam dunia pendidikan, setidaknya untuk saya, benar-benar MEMBELENGGU. itu mengapa saya selalu tidak betah berada di dalam ruang kelas. pengennya keluar dan melihat dunia lain.
sekarang saya sudah lulus dan saya belum berniat untuk S2 dalam waktu dekat ini. saya ingin merasakan nikmatnya menjadi orang “bebas”. saya ingin mempelajari segala sesuatu yang membuat saya tertarik tanpa “paksaan” dari seorang guru atau dosen. saya ingin mendengarkan kuliah/ceramah dari siapapun orangnya yang ingin saya dengar tanpa ada “paksaan” harus mendengarkan di dalam kelas. kan bisa toh mendengarkannya via youtube (jika sudah ada yang upload)? kan bisa toh baca kultwit-kultwitnya lewat akun twitter pribadinya? saya juga ingin belajar di dalam kamar sementara guru yang mengajar kita ada di belahan bumi lain. saya juga ingin “bolos” mendengarkan ceramah siapapun orang yang tidak ingin saya dengar. saya ingin segalanya lebih cepat dengan bantuan teknologi. tidak seperti yang ada di sekolah-sekolah atau di kampus-kampus: jika ingin sesuatu, birokrasinya lammmmaaaaa banget. gak efisien dan gak efektif menurut saya. saya juga ingin belajar dari lingkungan. tidak melulu terkungkung di dalam kelas dalam posisi duduk dan tangan bersila. saya ingin belajar menjadi seorang pemberani karena saya tidak mendapatkan keberanian dari satu institusi bernama: sekolah/kampus.
tapi, di atas semuanya itu, saya ingin mengucapkan: terima kasih sekloah. terima kasih kampus. engkaulah yang telah membekali diri ini dengan pendidikan. dan berkat pemberianmu itu, kini, saya bisa melihat dunia dengan sudut pandang yang jauh lebih luas dan lebih positif ketimbang orang lain yang tidak mengenyam pendidikan. thx….
Komentar Terakhir: