Nur Ali Muchtar

lama sekali saya gak update blog ini. pengen gitu mulai nulis lagi, tapi ada beberapa hal yang membuat saya mengurungkan diri untuk mulai nulis kembali. faktor yang paling utama karena merasa ilmu dan wawasan saya masih sangat sedikit. pengen banget ngisi blog ini berkisar seputar bisnis. tapi lagi-lagi, rasanya ilmu bisnis saya masih sangat sedikit. masih harus banyak belajar dan praktek lagi. makanya saya cuma bisa bergumam dalam hati, “in shaa Allah nanti akan mulai serius nulis untuk buat karya bila tiba saatnya. kapan itu? saat bisnis saya membesar dan saat saya merasa inilah saatnya saya harus berbagi ilmu untuk kemaslahatan orang lain”

sekian

#kembalimenghilang

Sharing Pengalaman Bisnis Bersama Ufuwan (Pendiri Cafe Jendela Mimpi)
Dalam Acara Meet Up Pengusaha Kampus Regional Banten
1 November 2014, 09.30-12.30.  

Cafè Jendela Mimpi adalah satu konsep yang lahir dari kegelisahan pribadi seorang Ufuwan melihat realita sosial di lingkungan saat beliau masih bekerja di sebuah lembaga riset. Banyaknya makanan yang dijajakan berbahan dasar tidak halal, para pengemis hingga anak-anak pengamen jalanan yang notabenenya adalah tunas-tunas bangsa yang mudah kita jumpai, membuat pemuda yang memiliki 6 orang adik ini tergerak hatinya untuk membangun sebuah sistem yang ia namai dengan EduSosioPreneur.

Dengan mengusung konsep EduSosioPreneur, membuat cafè yang bercabang di Pare-Kediri ini terlihat berbeda dari cafè-cafè kebanyakan. Di cafè ini kita tidak hanya disajikan dengan hidangan-hidangan yang menggugah selera (e.g. Ayam Selingkuh, Ayam Dimadu, Mie Hitam), tetapi setumpukan buku juga tersedia menemani waktu santai para pengunjung. Juga ada beberapa program top markotop yang sayang bila kita lewatkan, diantaranya:

1. Stand Up Inspirasi.
2. Belajar Bareng B. Inggris
3. Bedah Buku Pekanan
4. Sekolah Bisnis

Kendala kebanyakan pengusaha adalah CAPITAL. Namun menurut Kang Ufuwan modal pengusaha tidak sekedar uang, tetapi juga KONSEP, HUMAN dan TOOLS.

“Konsekuensi menjadi pengusaha adalah Kembali merintis usaha dari nol. Inilah jalan dimana seseorang berada pada zona berdarah-darah. Perlu KERJA KERAS dan yang terpenting yang harus dimiliki seorang pengusaha adalah DAYA TAHAN”, demikian saat Kang Ufuwan menggambarkan definisi pengusaha menurut perspektifnya.

Penasaran cerita org2 sukses lain-nya? So, pastikan dirimu hadir pada kopdar selanjutnya  [KE,HY]

***
Join di grup whatsapp Pengusaha Kampus? SMS/WA 085697494916

jujur saya agak benci dengan seseorang yang tidak menghargai sama sekali tulisan. dia tidak menyadari, dari mana dia pintar. dia lupa kalo dia bisa baca dan menghitung ya dari buku. buku itu ya ditulis. gak bakal ada buku tanpa tulisan. dan gak bakal seseorang pintar tanpa pernah baca tulisan. jadi sekali lagi, hanya orang-orang bodoh yang gak menghargai tulisan. camkan itu hai orang sombong. jangan muntang-muntang engkau tidak suka menulis lantas engkau mencerca tulisan orang lain.

cara termudah untuk bisa melupakan seseorang adalah dengan menghapus nomer hape-nya dari nomor kita. mungkin ini terdengar sedikit agak konyol. tapi, ini ampuh buat saya. dengan catatan: kita tak akan pernah memiliki nomornya lagi sampai kapanpun. mungkin bisa dicoba buat rekan-rekan yang kebetulan pengen ngelupain seseorang yang ada di sana tapi ngerasa, kok susah yah ngelupainnya.

cara yang lebih ekstrim lagi adalah menghapus segala sesuatu yang berkaitan dengan dia. baik itu nomer hp, kenang-kenangan, akun fb, surat-surat, dan lain-lainnya. dan sekali lagi: jangan pernah mengingat dan menyentuhnya kembali. insyaAllah bisa.