Gramedia Goes To Kampus
Posted November 5, 2009
on:kawan, di FIB UI ada pameran buku lho. kebetulan kemari saya pergi ke sana. iseng-iseng aja. memang bukunya ga sebanyak yang ada di GRAMEDIA depok (ya iya lah). tapi lumayan cukup lah untuk ukuran pameran buku yang ada di kampus. ada banyak beragam buku bacaan di sana. mulai dari: komik, cerita-cerita rakyat, puisi, novel, marketing, bisnis, agama, komputer hingga majalah. tentunya masih banyak lagi yang lain yang belum saya sebutkan.
untuk hari kemarin, kebetulan ada acara bedah bukunya juga. dengan menghadirkan penulis baru bernama Chris X yang juga pernah menjadi produser dan bekerja di Productin House itu, ia membedah buku pertamanya yang berjudul Jejak Darah. bukan main kawan, buku ini telah menajadi best seller dan telah naik cetak untuk yang ke dua sejak diterbitkan pada bulan Agustus lalu. bukunya ini terispirasi dari kisah nyata tentang plasma yang ternyata banyak digunakan untuk produk kecantikan yang biasa digunakan oleh para kaum wanita.
ada sedikit kejadian lucu di sana. pas sang MC memanggil mas Kris ini naik ke podium pembicara, banyak penonton yang sedikit terperangah melihat baby face dari sang pembicara itu. harin ada yang berseloroh, “jangan-jangan pembicaranya ini juga pengonsumsi produk kecantikan itu”. tapi segera di jawab oleh mas Kris kalo dia memang berwajah baby face. namun dia tidak lebay-lebay gitu dan juga tidak menggunakan produk kecantikan.
di sana saya menelurkan sebuah pertanyaan pada sang pembicara. saya menanyakan tentang proses kreatif dari penulis ketikan menulis novel yang katanya ditulis hanya dalam waktu satu minggu itu. wah-wah. saya juga menanyakan kiat-kiat menulis ala mas kris.
jawabannya memberikan saya sedikit inspirasi.
katanya, dia tidak mengalami kesulitan ketika menuliskan novelnya itu. meski novel itu adalah buku pertama yang dia buat. namun, jika ditanya proses kreatif, sebenarnya dia juga agak bingun menjawabnya. yang jelas, ada beberapa hal yang mendasarinya bisa mudah dalam menulis. yang pertama adalah karena dia sudah banyak sekali membaca. dia membaca buku apa saja. laliu, dia jaga mengatakan kalo dia juga penggemar film. banyak sudah film yang ia tonton. dan yang terakhir, dia punya basik sarjana arsitek. jadi, mudah bagi dia untuk berimajinasi ketika menggambarkan lingkungan yang ingin dia gambarkan.
untuk kiat-kita menulis ala mas kris, dia bilang satu cara yang paling efektif adalah dengan terus menulis, menulis, menulis. sejelek apapun hasil tulisan kita, yang penting tulis, tulis, dan tulis tersus. beliau mengisahkan kisahnya dulu ketika pertama kali membuat buku saat kuliah. bukunya jadi setebal 400 halaman. namun, kemudian, buku itu hanya menjadi bahan tertawaan teman-temannya. bukunya jelek seloroh teman-temannya. tapi itu tidak meruntuhkan mentanya untuk terus menulis. dia masih terus menulis, menulis dan menulis hingga kini.
by the way teman, mas kris ini, meski baru menulis buku, dia sudah terbiasa menulis. dia merupakan penulis naskah skenario. dari sanalah dia belajar.
adapun pesan utama yang ingin disampaikan oleh sang penulis adalah jangan pernah menyerah menghadapi kehidupan.
kebetulan saya belum membeli dan membacanya. semoga nanti bisa membacanya.
Leave a Reply