Malas Menulis
Posted by: Nur Ali Muchtar on: July 11, 2011
Bermula dari kedua tokoh itu, ia suka menulis. Tapi belakangan, justru karena kedua orang tersebut ia pun lantas malas untuk menulis. Simple alasannya. Hanya karena tokoh pertama mengatakan, “Saya sudah tak tertarik lagi dengan keindahan kata. Saya lebih tertarik pada makna yang terkandung dalam sebuah tulisan. Dan sejauh apa tulisan itu mampu menggerakan masa”. Lain halnya dengan tokoh kedua. Idolanya itu bilang, “Pidato lebih mampu menggambarkan keseluruhan karakter orang yang mengucap. Ia mengalahkan tulisan”. Yes, that’s it. Hanya gara-gara itu. Hanya karena dua hal itu sekarang ia malas untuk menulis.
Sejenak ia berpikir untuk kemudian mengumbar seonggok pertanyaan ini: “Dari mana lagi aku harus mendapatkan gairah menulis?”. Biarlah ia berpikir dan mendoa. Semoga ia beroleh bening mutiara dalam tapanya, segera.
Leave a Reply