Nur Ali Muchtar

Archive for the ‘Pagi’ Category

Sarapan Bareng Warga Pejaten, Hidayat Ajak Hijaukan Jakarta

Sarapan Bareng Warga Pejaten, Hidayat Ajak Hijaukan Jakarta

JAKARTA (9/6) – Sabtu pagi menjadi hari yang menyenangkan bagi warga Pejaten Barat. Usai melaksanakan jalan pagi, mereka berkumpul di rumah salah seorang  warga di bilangan Pejaten Barat. Tidak kurang dari 300 warga  hadir untuk mengikuti makan bersama calon gubernur DKI Jakarta Hidayat Nurwahid.

Di sisi kiri rumah tersedia berbagai makanan menu sarapan pagi, mulai dari nasi uduk lengkap dengan ayam goreng, tempe dan tahu serta kerupuk. Tersedia pula lontong sayur hingga bubur ayam. Mereka langsung menyantap aneka sarapan pagi tersebut setibanya di lokasi acara.

Usai bersantap bersama para warga dan tokoh Pejaten Barat, Hidayat membagikan doorprize kepada para hadirin. Pada kesempatan itu Hidayat mengatakan bahwa banyak tradisi Jakarta yang hilang. Dulu, lanjut Hidayat, Pasar Minggu kayak dengan tanaman buah-buahan, tapi sekarang tidak lagi.

“Duren tiga tapi tidak ada pohon durian, Dukuh atas tapi atas tidak ada pohon dukuhnya, begitu juga di Gandaria sudah tidak ada  pohon gandarianya. Saya sendiri tinggal di Kemang tapi tidak pernah melihat ada pohon kemang,” papar Hidayat.

Karenanya Hidayat bertekad untuk mengembalikan kembali Jakarta menjadi Jakarta yang hijau dan indah.

“Burung-burung, kupu-kupu dan lebah akan kembali berterbangan di langit Jakarta,” harap Hidayat optimis.

Usai acara Hidayat mengunjungi pengobatan Gratis di Poltangan Pasar Minggu. Ratusan warga tampak tertib antri untuk mendapatkan pengobatan gratis. Mereka membawa kupon pengobatan dan sembako murah.

Pada kesempatan itu Hidayat mengatakan kesehatan adalah masalah krusial bagi warga Jakarta, karenanya ia bertekad untuk menghadirkan berobat  gratis di rumah sakit  bagi warga tidak mampu. “Warga yang susah jangan dibikin susah, harus dimudahkan hak-haknya, jangan dipimpong,” cetus Hidayat.

Ibu since, salah seorang warga di Pejaten Timur merasa bersyukur memperolah pengobatan gratis. Wanita tua yang datang bersama seorang anak dan tiga cucu orang yang masih kecil-kecil ini, berharap kegiatan semacam ini bisa terus diadakan.

“Anak saya demam jadi berobat. Ya lumayan, kan gratis. Tadi juga ikut jalan santai, badan jadi bergerak, jadi sehat,” ujarnya.

Ia juga senang bisa melihat calon gubernur secara langsung. “Baru kali ini lihat Pak Hidayat langsung.  Orangnya kayaknya baik ya,” selorohnya. ***

sumber: http://www.hidayatdidik.net/

Salah satu hal yang paling jarang saya lakukan dibanding teman-teman saya kebanyakan adalah tidur pagi setelah shalat subuh. Dari SD hingga sekarang bentar lagi lulus kuliah. Kalo SD dan SMP kan begitu bangun tidur langsung berangkat sekolah. Kalo SMA begitu bangun langsung belajar baru berangkat sekolah. Nah pas kuliah, sebelum suka nulis, begitu bangun langsung shalat, baca buku, menghafal, belajar, olahraga, hingga ngerenung sambil membuat gunung. Tapi pas suka nulis, begitu bangun langsung ngerenung dan nulis. Begitu terus hampir setiap hari saya lakukan sedari kecil hingga sekarang. Kecuali dalam kadaan mata saya memang benar-baner tak bisa lagi diajak kompromi karena mungkin jatah malamnya yang kurang dilayani. Kalo udah begini, tak kuasa saya menolak rayuannya untuk merenda mimpi di pulau kapuk bersama istri bantal guling.

Saya sendiri tidak melarang teman-teman saya untuk tidur sehabis shalat subuh. Tapi kalo itu anak-anak saya, jelas akan saya larang mereka habis-habisan. Pasalnya, sangat amat disayangkan jika mereka melewatkan begitu saja waktu-waktu yang semestinya jadi salah satu waktu yang paling produktif buat mereka. Masalahnya begini, waktu pagi setelah kita shalat adalah saat-saat yang paling segar untuk pikiran dan tubuh kita. Nah waktu-waktu yang seperti ini adalah waktu yang paling tepat untuk kita merenung, menghafal, belajar, olahraga, dan menulis. Buat saya, tidak ada lagi waktu yang demikian idealnya selain waktu pagi seteleh shalat subuh. Karena ia hanya numpang lewat sebentaran saja, sayang dong kalo gak kita tangkap sekena-kenanya dan kita manfaatkan sebaik-baiknya?

Disamping itu, kan ada hadits yang bilang kalo Rasul melarang umatnya untuk tidur setelah shalat subuh. Kalo bisa kita disuruh berzikir banyak-banyak mengagungkan asma-asma Allah hingga terbit fajar. Bukankah para malaikat berbondong-bondong turun ke bumi kala pagi ini?. Dan ada lagi wejangan yang entah masuk akal atau tidak tapi saya masukin juga ke akal saya. Begini, dulu ada orang tua yang mengatakan pada saya kenapa orang-orang Cina itu bisa lebih sukses dibanding penduduk pribumi dalam hal perdagangan? Alasannya adalah karena mereka telah membuka lapak dagangannya sejak pagi buta. Berbeda dengan orang-orang pribumi yang baru buka warungnya nanti deket-deket lohor saat matahari hampir menyentuh garis vertikal dengan umbun kepala. Entah ini benar atau tidak, tapi sepertinya masuk akal juga. Kan Allah memberikan rezeki lebih banyak bagi orang-orang yang lebih awal bangunnya ketimbang orang-orang yang bangunnya rada telat. Apalagi subuhnya telat. InsyaAllah akan jauh dah tuh rezeki. Nauzubillahiminzhalik. Semoga gak terjadi pada kita.

Yuk kita berdoa semoga Allah senantiasa menjadikan waktu-waktu pagi kita ke depannya menjadi moment-moment yang selalu berbau kata produktif dalam hidup. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan berkahnya pada kita kala pagi. Semoga Allah memberikan rezekinya yang banyak sejak pagi sampai malam. Semoga kita selalu mendapatkan kebaikan sedari pagi. Amin.


Total Kunjungan:

  • 662,005 hits

Follow me on Twitter

Yang Lagi OL

PageRank

Paling Sering Dibaca

Kenal Lebih Dekat di: